Selasa 25 Jul 2017 16:58 WIB

Deddy Mizwar Anggap Peluang Diusung PKS Jadi Sinyal Positif

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar melepas burung pada acara Kampanye Pelestarian Burung-burung Liar di Jawa Barat, di Hutan Raya H Djuanda (Tahura), Cimenyan, Kabupaten Bandung, Selasa (25/7).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar melepas burung pada acara Kampanye Pelestarian Burung-burung Liar di Jawa Barat, di Hutan Raya H Djuanda (Tahura), Cimenyan, Kabupaten Bandung, Selasa (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengapresiasi pernyataan dari Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Imam yang menyatakan dirinya akan diusung oleh PKS untuk berpasangan dengan Ahmad Syaikh. Deddy menilai pernyataan tersebut merupakan sesuatu yang wajar dilontarkan berbagai pihak.

Pria yang akrab disapa Demiz ini menilai pernyataan tersebut merupakan sinyal positif sebagai langkah awal dirinya pada Kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 mendatang. Artinya ada peluang yang disampaikan langsung oleh pimpinan partai politik yang cukup besar.

"Ini ada sinyal positif. Bahwa ada sebuah pengumaman yang disampaikan presiden PKS. Beda kalau diumumkan DPW, DPD, bendahara atau sekjen," kata Demiz usai menghadiri acara Rakor Forum Pelestari dan Peduli Burung-Burung Liar dan Kampanye Pelepasan Burung Liar, di Taman Hutan Raya Djuanda, Bandung, Selasa (25/7).

Meski demikian, Demiz mengaku pernyataan tersebut masih sebatas lontaran. Belum ada pernyataan resmi mengenai dukungan PKS dan partai politik lain kepada dirinya berlaga dalam kontestasi Pilgub Jabar 2018 mendatang.

Apalagi, ujarnya, PKS juga membutuhkan koalisi dengan partai lain karena jumlah kursi perwakilan yang tidak mencukupi untuk mengusung calon sendiri. Karenanya nama calon gubernur dan wakil gubernur yang akan muncul pun masih sangat dinamis.

"Saya apresiasi ya, Presiden PKS mengumumkan hal itu, ini belum final, karena PKS mengumumkan sebagai PKS yang enggak bisa sendiri. Dia harus koalisi misal dengan Gerindra. Saya belum dapat konfirmasi resmi dari Gerindra dan PKS yang menyatakan mendukung secara resmi maupun ustaz Syaikhu sebagai wakilnya. Kita belum dapat konfirmasi resmi," tuturnya.

Setelah pernyataan tersebut dilontarkan Sohibul Imam beberapa waktu lalu, Demiz mengatakan belum ada komunikasi pribadi yang disampaikan secara langsung. Meski pendekatan dan komunikasi politik sudah dilakukannya dengan PKS dan partai-partai lainnya.

Disinggung mengenai kesiapannya untuk disandingkan dengan tokoh lain, Demiz mengungkapkan hal tersebut akan ditentukan pada koalisi yang akan dilakukan oleh partai-partai nantinya. Ia tidak ingin berandai-andai karena belum tentu juga dirinya jadi maju kalau nyatanya tidak ada parpol yang resmi meminangnya.

"Kalau penyandingan lihat dulu. Koalisi, dan calon-calon, nggak bisakan tiba-tiba dijodohin. Harus ada proses," ucapnya.

Sebelumnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan akan mengusung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaiku untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat pada 2018, mendatang. Walaupun belum ada deklarasi resmi, namun kepastian tersebut telah diungkapkan oleh Presiden PKS Sohibul Iman usai menghadiri Apel Siaga dan Silaturahim Kader PKS Kota Bandung di Gedung Bikasoga, Jalan Buahbatu, Kota Bandung, Ahad (23/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement