Selasa 25 Jul 2017 15:53 WIB

Harga Garam di Kota Bogor Naik 100 Persen

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Pedagang menunjukan garam di Pasar Tebet Timur, Jakarta, Ahad (5/3).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang menunjukan garam di Pasar Tebet Timur, Jakarta, Ahad (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kelangkaan dan kenaikan harga garam terjadi di Kota Bogor, terhitung sejak satu pekan setelah Lebaran Idul Fitri 1438 H. Hingga kini, harga garam masih mengalami lonjakan mencapai 100 persen.

Kepala Pasar Baru Bogor Iwan Arief Budiman mengatakan, pada pekan ketiga pada bulan Juli harga garam bata mencapai Rp 13 ribu per pak, naik Rp 8 ribu dari pekan sebelumnya.

Sedangkan, untuk harga garam halus per bungkus mencapai Rp 3 ribu dari harga pekan sebelumnya hanya Rp 1.500 saja. "Bukan naik lagi ini mah, tapi lonjakan. Kalo naik cuma seribu dua ribu, inikan sampai Rp 13 ribu," jelas Iwan saat ditemui Republika.co.id, Selasa (25/7).

Iwan juga mengaku aneh, mengapa harga garam bisa mengalami kenaikan. Padahal Indonesia merupakan negara yang maritim.Namun menurut dia, kenaikan harga garam tidak terlalu berdampak signifikan karena pemakaian garam sendiri bisa dipakai untuk berhari-hari. "Kalau garam kan itu biasanya dipakai sejumput-jumput," kata Iwan.

Untuk harga sembako lain, jelas Iwan, harganya masih stabil dan tidak ada kenaikan harga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement