REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT--''Bagi kita itu sampah, tapi baginya itu adalah uang,'' Ungkap Salma Hasanah, Ibu Asrama Rumah Yatim NTB, menggambarkan kumpulan-kumpulan rongsokan yang mengisi rumah Inaq Rami, penderita kanker payudara saat berkunjung untuk memberikan santunan berupa sembako.
Rumah yang sempat dibedah oleh pemerintah ini hanya berukuran 3X4 di jalan Kirab Remaja Desa Nyur lembang Daye Kecamatan Narmada Lombok Barat, sesaknya rumah bukan dipenuhi barang-barang berharga namun oleh botol-botol dan gelas plastik yang dibungkus kresek menumpuk di seluruh bagian rumah. Sejak Inaq Rami mengidap kanker, pekerjaannya sebagai tukang pemanggul kayu dari gunung dan sebagai petani ia tinggalkan dan kini menjadi pemulung barang rongsokan.
Barang barang rongsokan dijualnya dengan harga Rp 2.000 perkilogramnya. Untuk bisa memenuhi sekedar kebutuhan makan, ia harus mengumpulkan terlebih dulu hingga berminggu-minggu dan berbulan-bulan. Untungnya, banyak tetangga yang peduli kepadannya dan memberikan rongsokan untuk memenuhi targetnya membeli beras dan temannya.
Di tengah rasa sakit yang terus menggerogotinya, Rami terus berjuang sendiri karena tak ada seorang pun yang dapat menemaninya di masa tua, dia tidak pernah menikah hingga usia senjanya. Inaq Rami hanya memiliki satu saudara yang nasibnya tak berbeda jauh darinya. Meski dua tahun lalu Inaq Rami mendapatkan bantuan operasi kanker payudara namun hingga kini rasa sakit masih dirasakan.
Rami, sosok yang tegar dan kuat, ujian menerpa dirinya tak lantas membuatnya berpangku tangan, meminta-meminta dan menggantungkan hidup pada belas kasih orang, hal tersebut yang membuat Salma mengaggumi dirinya dan ingin membantu dan mengajak kepada masyarakat yang peduli untuk memberikan bantuan untuk Rami terutama untuk biaya pengobatannya. Karena Salma melihat kondisi Rami harus mendapatkan penanganan cepat dari dokter.''salut kepadanya yang masih bekerja meski dalam kondisi sakit, saya mengajak kepada masyarakat untuk meringankan sedikit beban hidup Inaq Rami terutama untuk pengobatan dirinya yang tidak dia perhatikan karena ketidakmampuannya,'' Imbau Salma.