REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemadaman saluran listrik terjadi di beberapa SMA Negeri di wilayah Jakarta Barat. Pemadaman dilakukan karena sekolah di wilayah itu masih menunggak membayar tagihan listrik. Pemadaman listrik terjadi sejak hari Jumat sekitar pukul 11.00 WIB. Pemadaman ini baru pertama kali dilakukan sejak sekolah berdiri.
"Sekitar tiga bulan di sini memang belum bayar listrik," kata Dody Suprijanto petugas bagian TU, SMAN 112, saat dikonfirmasi, Senin, (24/7).
Kepala Bagian Tata Usaha SMAN 112 Nini R mengatakan penyebab sekolahnya belum membayar listrik karena anggaran berupa bantuan oprasional sekolah untuk triwulan ini belum turun. Meski demikian pihaknya telah konsultasi dengan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat, agar pemadaman tidak berkepanjangan.
"Karena kalau berkepanjangan kita nggak bisa melakukan kegiatan belajar mengajar," katanya
Nini mengaku meski telah konsultasi lewat surat ke Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat, tidak bisa mengambil sikap dengan memberikan talangan untuk membayar. Selain tidak ada anggarannya hal itu bukan kewenangan Suku Dinas Jakarta Barat begitu juga bukan kewenangan pihak sekolah.
"Masalahnya bayar listrik itukan pakai dana talangan, entah dananya belum turun entah gimana saya tidak tahu. Karena kita tidak bisa membayar dengan uang guru sendiri," katanya.
Nini menuturukan selama ini SMAN 112 membayar tagihan listrik, telpon, dan internet menggunakan uang bantuan oprasional sekolah (BOP). Mekanismenya pembayar listrik dibayarkan Bank DKI karena tahun lalu pihak Bank DKI dan Sudin telah melakukan nota kesepahaman atau MoU.
"Tapi untuk tahun ini sudah gak kerja sama, makanya kami kebingungan karena baru kali ini listrik kita dimatiin," katanya.
Terkait pemadaman ini, Nini mengaku tidak resah karena SMAN lain di wilayah Jakarta Barat 2 seperti SMAN 101, 65, 57, 85 dan termasuk SMPN juga mengalami pemadaman karena belum bayar. Meski demikian kata Nini proses belajar mengajar disekolahnya tidak terganggu karena sekolah memiliki dua Panel listrik yang belum diputus PLN.