REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Sejumlah titik panas di Pulau Sumatra terpantau oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) Sumatra Barat (Sumbar). Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi (BMKG) Minangkabau Padang Budi Iman Samiaji mengungkapkan, titik panas sudah mulai terlihat di Riau, Jambi, Bengkulu, dan Sumatra Selatan (Sumsel). Meski belum ada angka detil berapa titik panas yang terlihat, ia memastikan sebarannya meningkat hingga hari ini.
Budi menilai, Sumbar patut mewaspadai risiko peningkatan titik panas di provinsi lain terutama yang terletak di selatan dan tenggara Sumbar. Alasannya, sejak Ahad (23/7) lalu pola pergerakan arah angin mengalir dari arah tenggara menuju Sumbar. Artinya, risiko kebakaran hutan dan lahan bisa saja merembet ke wilayah Sumbar. "Jika terjadi kebakaran lahan di wilayah Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan maka akan berdampak ke wilayah Sumatra Barat khususnya Sumatra Barat bagian selatan," ujar Budi, Senin (24/7).
Ia menambahkan, potensi untuk terjadinya kebakaran lahan dan hutan diwilayah Sumbar masih pada kategori 'sangat mudah' terutama diwilayah Lima Puluh Kota, Dharmasraya, Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Solok Selatan bagian timur, Pasaman bagian timur dan utara, serta Sijunjung bagian timur.
Sementara itu, lanjut Budi, berdasarkan peta sebaran partikel atau trayektori konsentrasi partikel yang diduga asap berada diwilayah Lima Puluh Kota dan Pasaman bagian timur. Sedangkan untuk wilayah lain seperti Padang, Solok, Padang Pariaman, Kota Pariaman, dan Pesisir Selatan kondisi udara terpantau mulai sedikit kabur dengan jarak pandang berkisar 5-7 ribu meter. Namun, kondisi ini masih dalam batas normal.
BMKG menambahkan, hingga hari ini belum terlihat adanya pola cuaca yang akan menghasilkan hujan secara massal di wilayah Sumbar. Sehingga secara umum cuaca Sumatera Barat masih didominasi kondisi cerah hingga cerah berawan.
Potensi untuk terjadinya hujan hanya bersifat lokal terutama diwilayah sebagian kecil Kabupaten Solok, sebagian kecil Agam bagian timur, sebagian Padang Panjang, sebagian kecil Solok Selatan, dan Mentawai. "Kondisi angin bertiup dari tenggara hingga barat. Dengan kecepatan tidak terlalu kencang berkisar 10-18 km per jam," katanya.