REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Rendahnya curah hujan di wilayah Sumatra bagian barat belakangan ini membuat potensi kebakaran hutan di Sumatra Barat masuk kategori "sangat mudah". Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi (BMKG) Minangkabau Padang Budi Iman Samiaji menjelaskan, selama tiga hari ke depan hingga Selasa (25/7), wilayah Sumbar didominasi cuaca cerah.
Pantauan satelit cuaca pada Ahad (23/7) pukul 10.10 WIB menunjukkan bahwa hampir seluruh wilayah Sumatra Barat cerah, kecuali Pesisir Selatan bagian selatan dan Solok Selatan bagian selatan yang berawan.
"Potensi kebakaran lahan di wilayah Sumatera Barat pada kategori 'sangat mudah' dilihat dari faktor cuaca," jelas Budi, Ahad (23/7).
Risiko kebakaran hutan tertinggi terutama untuk wilayah Lima Puluh Kota (Kapur IX), Pasaman Barat, Padang Pariaman, Kota Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, Dharmasraya, Solok Selatan bagian timur, dan Sijunjung bagian timur. Tak hanya Sumatra Barat, wilayah tetangga seperti Riau dan Jambi juga nyaris seluruhnya masuk kategori mudah terbakar terhadap potensi kebakaran hutan.
Risiko kebakaran hutan di Sumatra Barat tetap tinggi didukung oleh arah angin yang datang dari tenggara. Artinya, bila terjadai kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatra Selatan dan Jambi, maka wilayah Sumatra Barat bisa terkena imbasnya.
"Untuk tiga hari ke depan masih belum terlihat potensi hujan signifikan," ujar dia.