REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kini sedang menyusun perubahan peningkatan status Kota Bogor dari Perkotaan Besar menjadi Kota Metropolitan. Hal tersebut bermula saat adanya data penduduk dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bogor yang menyebut jinak total Penduduk tetap di Kota Bogor lebih dari satu juta jiwa.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya mengklaim Kota Bogor sudah layak menyandang sebutan kota metropolitan. Alasannya, hingga saat ini Kota Bogor terus melakukan pembangunan dari mulai instrastuktur, tranportasi, hingga tata kota.
"Sebetulnya, Kota Bogor sudah siap sejak dulu untuk menjadi kota metropolitan. Ini tinggal legalistasnya saja," kata Bima saat ditemui usai pelantikan sejumlah pejabat struktural di Pemkot Bogor, Jumat (21/7).
Bima memastikan, saat ini seluruh aspek kajian sudah terpenuhi, baik yang sudah rampung hingga yang masih pengerjaan. Dia bahkan telah menyusun hal tersebut dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor, untuk memastikan hal tersebut tetap berjalan seiring pemilihan kepala daerah 2018.
"Jadi siapapun wali kota nanti, regulasi pembangunan kota yang menunjang menjadi metropolitan sudah berjalan dan tinggal diteruskan saja kan," ungkap Bima.
Diketahui, merujuk pada data Disdukcapil Kota Bogor penduduk yang sudah terekam KTP elektronik mencapai 993.570 jiwa. Sedangkan, berdasarkan data terakhir, sedikitnya 162.000 data kependudukan di Kota Bogor yang terindikasi ganda dan anomali.