REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat menyebutkan terpantau 11 titik panas bertahan pada wilayah Aceh di ujung Sumatra.
"Jumlah hari ini sama seperti kemarin (Kamis, 20/7), yakni 11 titik," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Zakaria di Aceh Besar, Jumat (21/7).
Ke-11 titik panas tersebut, lanjut Zakaria, berada pada enam kabupaten-kota di bagian wilayah paling ujung Utara di Pulau Sumatra. Namun sebanyak enam titik panas dari total 11 titik, terdeteksi oleh satelit Terra dan Aqua berada di satu kabupaten yaitu Aceh Singkil.
Tepatanya berada di Kecamatan Singkil Utara sebanyak empat titik panas, dan Kecamatan Danau Paris satu titik.
Lalu Subussalam terpantau menyumbang dua titik panas yang keduanya berada di Kecamatan Sultan Daulat.
Ke-4 titik panas sisanya masing-masing terdeteksi seperti Kecamatan Panga di Aceh Jaya, dan Kecamatan Trumon di Aceh Selatan. "Aceh Tengah berada di Kecamatan Silihnara, dan Nagan Raya di Kecamatan Kuala," beber dia.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Yusmadi mengaku terus memantau kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan akibat musim kemarau. "Kami diingatkan oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), karena memasuki puncak kemarau kering," tutur Yusmadi.
Setiap daerah, lanjutnya, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat kini secara aktif memantau di kawasan yang rawan terbakar. "Saya sudah meneruskan surat dari BNPB kepada seluruh kabupaten/kota di Aceh, agar siap siaga dalam menghadapi kebakaran lahan," katanya.