Jumat 21 Jul 2017 19:30 WIB

Jokowi Minta WNA Pengedar Narkoba yang Melawan Ditembak

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andri Saubani
Para peserta berusaha mengabadikan Presiden Joko Widodo dalam penutupan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II Bimtek Anggota DPRD Partai Persatuan Pembangunan di kawasan Ancol, Jakarta, Jumat (21/7).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Para peserta berusaha mengabadikan Presiden Joko Widodo dalam penutupan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II Bimtek Anggota DPRD Partai Persatuan Pembangunan di kawasan Ancol, Jakarta, Jumat (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar aparat penegak hukum tidak main-main dengan persoalan peredaran narkoba. Barang haram ini telah merusak moral para penerus bangsa.

Menurutnya, para pengedar khususnya yang merupakan orang asing harus diadili secara tegas. Bila perlu aparat penegak hukum bisa langsung menembak mereka. "‎Terutama pengedar-pengedar narkoba asing yang masuk kemudian sedikit melawan, sudah langsung ditembak saja," ujar Joko Widodo dalam Mukernas ke-II PPP, Jumat (21/7).

Jokowi, sapaan akrabnya menilai bahwa peredaran narkoba ini harus diberantas, tidak diberi ampun. Sebab Indonesia saat ini sedang darurat narkoba.

Sejauh ini pemerintah telah melakukan penegasan terhadap para pengedar narkoba. Sedikitnya sudah ada 18 pengedar yang ditembak mati. "Jadi ini juga harus ditegakan oleh Polri dan BNN (Badan Narkotika Nasional)," ungkap Jokowi.

Dalam Mukernas II PPP, Ketua PPP Romahurmuziy‎ menegaskan bahwa salah satu poin yang dihasikan dalam Mukernas adalah persoalan narkoba. ‎ Pemerintah harus melakukan pencegahan secara komrehensif atas persoalan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement