Jumat 21 Jul 2017 19:01 WIB

Megawati Beri Pembekalan Calon Perwira TNI

Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) memberikan cinderamata buku kepada perwakilan calon perwira TNI saat menghadiri acara pembekalan calon Perwira Remaja di Mabes TNI, Jakarta, Jumat (21/7).
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) memberikan cinderamata buku kepada perwakilan calon perwira TNI saat menghadiri acara pembekalan calon Perwira Remaja di Mabes TNI, Jakarta, Jumat (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri memberikan pembekalan kepada 437 taruna dan taruni calon perwira remaja Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/7). Dalam pembekalannya, Megawati mengatakan, TNI merupakan garda terdepan di dalam membela kedaulatan wilayah Indonesia. Tentara yang berasal dari rakyat dan berjiwa kerakyatan ini adalah benteng yang sangat kokoh bagi tegaknya Indonesia.

Megawati menyebutkan, TNI merupakan benteng negara yang mengabdi pada tujuan nasional Indonesia. Tujuan nasional itu dengan jelas dinyatakan dalam konstitusi, untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur dalam ideologi Negara Pancasila. "Inilah tujuan nasional yang harus terpatrikan dalam setiap derap langkah kita. Satu pun dari kita, tidak boleh memiliki tujuan yang berbeda dalam konteks berbangsa dan bernegara. TNI sebagai alat Negara harus benar-benar mengabdi pada tujuan bernegara tersebut," kata Megawati.

Oleh karena itu, masyarakat harus berjuang bersama mewujudkan TNI yang kompak, tangguh, terlatih, profesional, modern, dan memiliki postur yang efisien untuk mampu melakukan tugas-tugas negara, termasuk menjalankan misi perdamaian bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Megawati yang juga menjabat Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), mengatakan, sebagai tentara yang lahir dari ibu kandungnya rakyat, maka sangatlah jelas, mengapa TNI begitu setia pada Pancasila dan NKRI.

"Pemahaman terhadap Pancasila sebagai dasar Negara; Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa, hanya akan dipahami secara lengkap, apabila kita memahami keseluruhan semangat, dan filsafat yang terkandung di dalamnya," katanya.

Pahami sejarah

Atas dasar hal itulah, pada kesempatan ini, khususnya kepada para calon perwira remaja yang sebentar lagi akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo, Megawati menegaskan, betapa pentingnya pemahaman otentik atas sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Menurut dia, salah satu fundamen penting sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia adalah ketika Badan Peyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) menerima secara aklamasi apa yang diusulkan Bung Karno, yakni Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.  "Satu pun dari kita tidak boleh memiliki tujuan yang berbeda dalam konteks tujuan bernegara. Saat saya menjadi presiden, ancaman disintegrasi ada di depan mata," ucap Megawati.

Menurut Megawati, bangsa Indonesia dapat bersyukur melalui Peraturan Presiden No 24 Tahun 2016 sebagai hari lahirnya Pancasila. Dengan demikian keseluruhan filsafat, nilai, dan makna otentik setiap sila yang terkandung dalam Pancasila dapat dimaknai secara utuh oleh masyarakat.

Pancasila adalah jiwa dan kepribadian bangsa. Dengan Pancasila, pemerintahan Republik Indonesia memiliki tanggung jawab melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. "Tugas ini memerlukan kekuatan pertahanan yang solid, dengan TNI sebagai tulang punggung utama," ucap Megawati.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mengucapkan terima kasih kepada Megawati yang telah memberikan pembekalan kepada taruna dan taruni TNI. "Banyak pengalaman beliau (Megawati) yang baik dan dicontoh oleh para taruna dan taruni TNI," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement