REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- AMIK Bina Sarana Informatika (BSI) bersama Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) serta STMIK Nusa Mandiri Jakarta melakukan kunjungan ke Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Rombongan BSI yang dipimpin oleh Direktur BSI Naba Aji Notoseputro beserta jajarannya diterima hangat oleh Kepala Bapeten Jazi Eko Istiyanto, di Gedung BAPETEN, Jakarta, Kamis (20/7) pagi.
Naba Aji mengemukakan, tujuan kunjungan ini selain untuk mengetahui tugas dan fungsi Bapeten lebih mendalam, pihak BSI juga membahas kemungkinan potensi kerja sama yang dapat dilakukan oleh kedua belah pihak. “Secara garis besar potensi kerja sama ini dapat bersinergi antara Bapeten dengan BSI pada bidang tri dharma perguruan tinggi,” ungkap Naba, Kamis (20/7/2017).
Selain itu, Naba juga mengemukakan terkait banyaknya masyarakat yang belum memahami nuklir, BSI berharap sosialisasi memahami nuklir dengan baik yang dilakukan oleh Bapeten dapat merata. Hal itu dimulai dari anak-anak usia dini, mahasiswa, maupun masyarakat.
“Kami membuka pintu bagi Bapeten bila ingin melakukan sosialisasi mengenai nuklir kepada mahasiswa kami. Tentunya ini sebagai edukasi bagi mahasiswa kami. Selain itu, sosialiasi ini dapat meminimalkan stigma buruk tentang nuklir sebagai momok yang menakutkan. Sebaliknya, perlahan mahasiswa dapat memahami nuklir dengan beragam manfaatnya,” ujar Naba.
Sekretaris Utama Bapeten Hendriyanto Hadi Tjahyono dalam pemaparannya mengungkapkan, Bapeten membuka pintu terhadap kerja sama yang ditawarkan oleh BSI. “Namun terlebih dahulu harus dikomunikasikan dengan pihak Kerjasa Sama pada Biro Perecanaan,” tuturnya.
Hendriyanto menambahkan, tawaran kerja sama di bidang edukasi, seperti pertukaran pengajar antara kedua belah pihak dapat dikoordanisikan dengan Balai Diklat. Disamping itu juga pada bidang teknologi informasi yang dikordinasikan oleh Biro Data Informasi.
Pada acara ini turut hadir pula Kepala Biro Hukum dan Organisasi Bapeten Taruniyati Handayani beserta jajarannya.