REPUBLIKA.CO.ID, GARUT – Pemerintah Provinsi Jabar siap mendukung pemerintah pusat dalam merealisasikan swasembada daging sapi. Kesiapan itu disampaikan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar dalam kegiatan Pentas Ternak Jabar 2017 yang berlangsung di Desa Ngamplang, Kabupaten Garut, belum lama ini.
Hingga kini, diakui Demiz, panggilan akrab Deddy Mizwar, baru 38,13 persen dari 107 ribu ton kebutuhan daging sapi Provinsi Jabar yang bisa terpenuhi oleh peternak setempat. Meski demikian, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kuantitas dan kualitas produk sapi potong.
Pentas Ternak 2017, papar dia, merupakan upaya Pemprov Jabar dalam memotivasi peternak agar meningkatkan replacement stock (bibit pengganti) hewan ternaknya. Dia menyatakan, Provinsi Jabar merupakan daerah penghasil bibit ternak terbaik di Tanah Air.
Namun, papar dia, pengembangan populasi dari bibit berkualitas itu lebih marak di daerah lain. Hingga kini, diakui Demiz, peternak Jabar baru mampu memenuhi dan mengekspor daging ayam. ‘’Untuk kebutuhan daging, masih ditutup dari daerah lain,’’ ujar Demiz.
Mulai tahun ini, Demiz mengajak peternak untuk semakin giat meningkatkan produksi daging sapi dan domba. Dia menegaskan, Provinsi Jabar harus terdepan dalam menopang program swasembada daging sapi yang digulirkan pemerintah pusat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jabar Dody Firman Nugraha menambahkan, Pentas Ternak 2017 merupakan ajang motivasi dan evaluasi perkembangan sektor peternakan di Jabar. Dalam ajang ini, imbuh dia, terdapat kegiatan Kontes Ternak yang ke-36, Pesta Patok ke-12, dan Panen Pedet ke-3 tingkat Provinsi Jabar.
Dia menyebutkan, kegiatan ini diikuti oleh 500 peserta yang terdiri dari unsur peternak, organisasi profesi, pihak swasta bidang peternakan, lembaga keuangan, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pemerintah daerah. Dody mengaku optimistis, melalui Pentas Ternak 2017, peternak akan termotivasi untuk menyediakan bibit pengganti bagi induk ternak yang sudah tidak produktif.
Selain meningkatkan kualitas dan kuantitas, tegas Dody, Provinsi Jabar telah berhasil mengembangkan produk plasma nutfah pada komoditas ternak. Produk plasma nutfah itu, di antaranya domba Garut, ayam pelung, sapi Pasundan, ayam Sentul, itik rambon dan itik Cihateup. ‘’Produk plasma nutfah itu mendapat pengakuan hingga luar negeri,’’ ujar Dody.
Dody menjelaskan, produksi sapi di Provinsi Jabar kian membaik. Pada periode Januari-Juni 2017, dari target inseminasi buatan (IB) sebanyak 81.791 ekor, mampu terealisasi sebanyak 76.391 ekor atau setara 93,4 persen. Sementara target kebuntingan alami sebanyak 29.964 ekor, mampu terealisasi sebanyak 39.855 ekor atau 133 persen dengan realisasi kelahiran 23.234 ekor.