Rabu 19 Jul 2017 17:56 WIB

Mahasiswa Universitas BSI Berlaga di Monev PKM 2017

Mahasiswa Universitas BSI sedang mempresentasikan gagasannya pada PKM 2017.
Foto: Dok BSI
Mahasiswa Universitas BSI sedang mempresentasikan gagasannya pada PKM 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) yang diwakili oleh Nabilah Nur Alifah sebagai salah satu pemenang PKM-PSH 2017, mengikuti gelaran Monitoring dan Evaluasi (Monev) PKM 5 Bidang.

Acara ini digelar dalam rangka memonitor kegiatan mahasiswa serta mengevaluasi hasil kemajuan penelitian yang dilakukan. Monev PKM 2017 dilaksanakan selama dua hari yakni pada tanggal 17 – 18 Juli 2017 di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Bandung, Jawa Barat.

Dalam dua hari pelaksanaan Monev, Nabilah dan anggota tim lainnya berhadapan dengan para pesaing dari perguruan tinggi lain. Mereka berasal dari Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung, AMIK BSI Sukabumi, Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Bandung (Polban), Politeknik Negeri Indramayu, Politeknik TEDC, dan Sekolah Tinggi Farmasi Bandung.

Selain itu, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Membangun (INABA), STKIP Muhammadiyah Kuningan, Universitas Islam Nusantara (Uninus), Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Universitas Telkom, dan ITB sebagai tuan rumah.

Universitas BSI menampilkan sebuah persentasi penelitian sosial humaniora berkaitan tentang Cyber Bullying di Media Sosial Instagram. Presentasi itu ditampilkan dalam  paper yang berjudul “Literasi Digital; Studi kasus Cyber Bullying di Media Sosial Instagram”.

“Penelitian ini kami lakukan karena melihat maraknya tindakan bullying yang dilakukan di dunia maya, terutama oleh remaja di Indonesia. Tanpa disadari tindakan tersebut dapat memberikan dampak negatif pada korban bullying tersebut”, ujar Nabilah, Rabu (19/7).

Dalam presentasinya dihadapan tim penilai,  Nabilah beserta anggota tim lainnya yang merupakan mahasiswi Public Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas BS ini mengemukakan ide penanggulangan masalah tersebut melalui sebuah karya video pendek yang diklaim sebagai media kampanye Anti-Cyber Bullying.

“Video ini merupakan langkah awal bagi kami untuk mengambil langkah serius dalam menyosialisasikan gerakan anti Cyber Bullying di Indonesia. Melalui pembuatan video ini, kami berharap  kasus bullying di kalangan remaja di Indonesia setiap tahun  jumlahnya dapat berkurang,” ungkap Nabilah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement