Senin 17 Jul 2017 09:20 WIB

Orang Tua Murid Panjat Pagar demi Bangku Kelas Incaran

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Pekerja menjemur kursi sekolah yang telah dipelitur di Sentra Industri Mebel Kangkung, Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Selasa (11/7). Menjelang tahun ajaran baru permintaan meja dan kursi sekolah meningkat hingga 100 persen dari hari biasa.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
[ilustrasi] Pekerja menjemur kursi sekolah yang telah dipelitur di Sentra Industri Mebel Kangkung, Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Selasa (11/7). Menjelang tahun ajaran baru permintaan meja dan kursi sekolah meningkat hingga 100 persen dari hari biasa.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Hari pertama masuk sekolah pada tahun ajaran baru 2017/2018 di Kabupaten Indramayu diwarnai aksi berebut kursi sekolah yang dilakukan para orang tua siswa, Senin (17/7). Bahkan, mereka rela berangkat pukul 04.00 WIB dan memanjat jendela sekolah.

Hal itu seperti yang dilakukan puluhan orang tua siswa di SDN Kedokan Bunder Wetan Satu, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu. Mereka rela saling berebut kursi kelas terdepan yang akan digunakan anak-anak mereka selama setahun kedepan.

Berdasarkan pantauan Republika, puluhan orang tua siswa bersama anak mereka masing-masing berangkat dari rumah pukul 04.00 WIB. Mereka harus menunggu di sekolah karena pintu kelas sekolah masih dalam kondisi terkunci.

Bahkan, demi mendapat kursi terdepan dalam kelas, mereka sampai terpaksa memanjat jendela sekolah karena pintu ruang kelas masih terkundi. Meski berbahaya, namun mereka tak mempedulikannya demi sang buah hati.

Saat berhasil masuk ke dalam kelas, para orang tua siswa itu langsung memberikan tanda dengan nama anak mereka di kursi dan meja tersebut. Selain itu, mereka juga menduduki kursi tersebut karena khawatir direbut oleh orang tua siswa lainnya.

Para orang tua siswa itu menilai, kursi paling depan sangat menunjang aktivitas belajar anak mereka. Pasalnya, dengan duduk di kursi paling depan, anak mereka bisa lebih fokus belajar dan tidak terhalang anak lainnya.  ''Kalau dapat kursi paling depan, anak saya bisa lebih fokus menerima pelajaran dari guru,'' tutur salah satu orang tua siswa, Kartini.

Hal senada diungkapkan orang tua siswa lainnya, Wangina. Dia berharap, dengan duduk di kursi paling depan, anaknya akan menjadi lebih pintar. "Duduk di kursi paling depan kan lebih dekat ke guru. Jadi belajarnya lebih konsentrasi," tandas Wangina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement