REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Masih banyak warga yang belum mendapat Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik (KTP-e) di Sumatra Selatan (Sumsel). Ternyata, penyebabnya adalah KTP-e yang sudah siap tersebut ternyata belum terdistribusi kepada warga yang berhak.
Penyebab tersebut terungkap dari penjelasan Direktur Jendral (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakhrullah yang hadir di Palembang, Jumat (14/7) pada Rapat Teknis Pembukaan Pembinaan Aparatur Sipil. “Di Sumatra Selatan masih ada kabupaten dan kota yang belum mendistribusikan kartu tanda penduduk elektronik kepada warganya. Berdasarkan laporan ada kota dan kabupaten yang KTP elektronik masih disimpan. Kepada daerah tersebut kami beri masukan, bila selesai dicetak untuk secepatnya didistribusikan,” katanya.
Menurut Zudan, di Sumsel perekamanan data KTP-e lebih cepat. Sekarang sudah selesai 90 persen dan diharapkan akhir 2017 akan rampung karena karena alat perekam sudah ada di setiap kabupaten dan kota sehingga pembuatan bisa lebih maksimal.
Sebelumnya, pada 11 Juli 2017 Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda saat melakukan sidak ke Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) setempat menemukan ribuan KTP-e yang sudah dicetak namun belum didistribusikan kepada warga yang membuatnya. Fitrianti sempat geram dan mempertanyakan penumpukan tersebut.
Juga ditemukan KTP-e yang telah dicetak padak Januari 2017 yang tidak memenuhi persyaratan administrasi pembuatan. KTP-e itu tanpa melampirkan Kartu Keluarga (KK) yang dicetak pada Januari 2017.