Jumat 14 Jul 2017 19:50 WIB

Peran RS, Bantu Rakit Bom di Bandung

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi Teror Bom
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Teror Bom

REPUBLIKA.CO.ID, MARGAHAYU -- Densus 88 antiteror Polri bersama Polda Jawa Barat, Polres Bandung dan Polsek Margahayu melakukan penggeledahan pada rumah orangtua yang ditempati terduga teroris berinisial RS di RT 03 RW 04 Jalan Sadang, Kampung Sekeloa Desa Margahayu Tengah, Kabupaten Bandung, Jumat (14/7).

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan barang bukti yang diamankan dari kediaman RS dalah ransel, senjata tajam dan handphone. Dimana, yang bersangkutan terlibat dalam aksi merencanakan teror di sejumlah tempat di Kota Bandung bersama AW, terduga teroris yang ditangkap beberapa waktu lalu ketika bom panci meledak di kediamannya.

"Ada lima orang yang sudah diamankan terkait bom panci. Mereka sudah dibawa Densus 88 ke Jakarta," ujarnya kepada wartawan di lokasi penggeledahan, Jumat (14/7).

Menurutnya, kelima orang yang sudah ditangkap itu adalah AW, AAS, K, AR dan terakhir RS yang ditangkap Kamis sore (13/7). Kelima orang tersebut sering berkumpul dan bersama-sama melakukan pengajian kemudian merencanakan aksi teror dan merancang bom panci. Katanya, pihaknya terus mengejar pelaku lainnya yang nama-namanya sudah dikantongi.

Ia menuturkan, RS memiliki peran membantu merencanakan peledakan bom atau teror di beberapa tempat di Kota Bandung dan kemungkinan menargetkan aparat kepolisian sebagai objek. "Sudah dua minggu, RS berhenti bekerja sebagai penjual beres. Dia merupakan sel-sel jaringan baru JAD," ungkapnya.

Katanya, disebut sel sel baru JAD karena belum terstruktur dan masih belajar melalui internet namun ingin eksis. Yusri mengatakan RS berhasil ditangkap Kamis sore (13/7) di kediaman saudaranya di Subang, Jawa Barat. Yang bersangkutan sering pulang pergi kesana karena ibu RS merupakan asli orang Subang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement