Jumat 14 Jul 2017 20:18 WIB

PDAM Purbalingga Cetak Laba Rp 10 Miliar

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nidia Zuraya
PDAM
Foto: dok. Istimewa
PDAM

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA – Persoalan utang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Purbalingga kepada pemerintah pusat akhirnya dapat terselesaikan.

''Utang tersebut, sudah diselesaikan dengan penghapusan mutlak oleh Kementerian Keuangan. Bahkan PDAM telah mampu membukukan laba Rp 10 miliar dari target keuntungan Rp 6 miliar,'' jelas Bupati Tasdi, Jumat (14/7).

Terkait hal itu, Bupati menyampaikan apresiasi atas kinerja PDAM yang dari tahun ke tahun terus membaik. ''Kini PDAM telah mampu BEP (break even point-red) bahkan telah berkontribusi pada PAD dan ikut membangun kesejahteraan masyarakat. Ini sangat membanggakan,'' katanya.

Bupati menilai, kondisi baik yang ada sekarang merupakan hasil kerja bersama keluarga besar PDAM Purbalingga, baik oleh direktur dan pejabat yang terdahulu maupun menejemen yang sekarang masih aktif. “Saya berterimakasih kepada pejabat direktur PDAM sekarang, pak Rijanto, dan juga para mantan-mantan direktur dan pejabat PDAM sebelumnya. Apapun mereka telah berjasa membangun PDAM dan membangun Purbalingga. Termasuk semua yang sekarang masih aktif di PDAM,'' katanya.

Kedepan, Bupati berharap performa PDAM dapat terus ditingkatkan baik sarana prasarananya maupun sumber daya manusianya. Terlbih gedung kantor PDAM yang ada sekarang akan direnovasi menjadi kantor perusahaan yang lebih representatif berlantai tiga. ''Kinerja PDAM tetap harus terus ditingkatkan. Terutama untuk memenuhi target MDG's yang belum tercapai,'' katanya.

Direktur PDAM, Riyanto mengungkapkan target MDGs (Millennium Development Goals) 2017 yang mewajibkan 100 persen pelayanan air bersih mudah diakses masyarakat, hingga kini baru mencapai kisaran 35 – 40 persen. Namun capaian tersebut hanya mencakup pelayanan yang diberikan PDAM, belum termasuk akses air bersih yang dilayani oleh Pamsimas dan pelayanan air bersih oleh masyarakat secara swadaya.

Soal layanan sambungan rumah, Riyanto mengakui, target tahun 2017 mengalami penurunan. Pada 2016 target sambungan rumah mencapai 3.250, sedangkan pada 2017 ini hanya 1.250. ''Penurunan target ini bhukan karena kami tidak bisa. Tapi didasari pertimbangan debit sumber air yang sudah overload dan tidak bisa dikembangkan lagi untuk menambah layanan sambungan baru,'' katanya.

Untuk meningkatkan kembali layanan sambungan rumah, pihak PDAM berencana memanfaatkan empat sumber mata air baru yakni dua sumber di Gombangan, satu di Kajongan dan satu lagi sumber mata air di Desa Dagan Kecamatan Bobotsari.

''Untuk pemanfaatan sumber mata air baru ini, kami memiliki kendala terkait perizinan SIPA (Surat Ijin Pengelolaan Air) yang dikeluarkan oleh BBWS Serayu Opak. Kami sudah berproses, namun sampai hari ini belum selesai,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement