REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Warga Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara berhamburan dan lari keluar rumah akibat guncangan gempa berkekuatan 5,5 skala Richter yang terjadi Jumat (14/7) pagi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya menerima laporan gempa tersebut berlangsung sekitar 20 detik. Akibat guncangan yang dirasakan cukup keras, masyarakat berlarian keluar rumah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Guncangan gempa yang menyebabkan warga berlarian keluar rumah itu, juga dialami masyarakat di Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas, dan Kota Padang Sidempuan. Meski belum menerima laporan kerusakan, tetapi pihaknya mendapatkan informasi getaran gempa tersebut menyebabkan atap rumah warga bergetar dan perabotan rumah bergoyang.
Gempa berkekuatan 5,5 SR tersebut juga dirasakan hingga Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau dengan gempa yang dirasakan sedang selama 10 detik
"Posko BNPB masih terus memantau dampak gempa itu," katanya lagi.
Kodir Pohan, salah seorang warga Sipirok, Tapanuli Selatan yang dihubungi melalui telepon genggam mengatakan, gempa itu juga menyebabkan pegawai kantor bupati setempat berlarian keluar gedung. Gempa tersebut menyebabkan sejumlah bagian bangunan kantor Bupati Tapanuli Selatan mengalami retak-retak.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 5,5 SR melanda Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara, Jumat, pukul 08.25 WIB. Data dari BMKG Wilayah 1 Medan, gempa tersebut berpusat di 1,37 derajat lintang utara dan 99,19 derajat bujur timur.