Jumat 14 Jul 2017 06:03 WIB

Ini Modus dan Rute Penyelundupan Narkoba Satu Ton dari Cina

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ani Nursalikah
Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) M. Iriawan (tengah) didampingi Dit Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta (ketiga kanan), Kapolresta Depok Kombes Pol Herry Heryawan (keempat kiri), serta para staf memperlihat sabu yang gagal diselundupkan di Dermaga eks Hotel Mandalika, Anyer, Serang, Banten, Kamis (13/7).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) M. Iriawan (tengah) didampingi Dit Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta (ketiga kanan), Kapolresta Depok Kombes Pol Herry Heryawan (keempat kiri), serta para staf memperlihat sabu yang gagal diselundupkan di Dermaga eks Hotel Mandalika, Anyer, Serang, Banten, Kamis (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan menjelaskan modus operandi dan rute penyelundupan satu ton sabu yang diamankan polisi di Jalan Anyer Raya, Serang Banten, Kamis (13/7). Narkoba itu dikirim melalui jalur laut.

"Modusnya tentunya kapal laut yang jelas pasti lego jangkar di tengah atau memindahkan ke kapal kecil habis itu dipindahkan lagi ke perahu karet," kata Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (13/7).

 

Iriawan menyatakan, polisi masih akan mendalami kejelasan rute penyelundupan sabu itu. Namun, sabu itu dipastikan berasal dari satu kota di Cina yang dibawa empat warga Taiwan. 

 

"Yang jelas dari Cina, Guang Zhou, dari Guang Zhou ke kita. Tentu yang jelas kapal laut. Kalau penyelundupan atau masuk narkoba dalam skala besar nggak mungkin pakai udara karena riskan ketahuan," kata dia. 

 

Bahkan, narkoba ini menurut Iriawan dikemas dengan cara yang sedemikian rupa. Sabu sebesar satu ton itu, sempat disembunyikan terlebih dahulu untuk memastikan situasi. 

 

"Ini kan hampir 51 dikali 20 kilogram hampir 1 ton lebih, dengan dikemas yang luar biasa, itu dicemplungkan ke laut dulu, di simpen dulu, di buang dulu, turun dulu menunggu situasi aman baru ditarik," katanya menjelaskan. 

 

Intinya, lanjut Iriawan, pada saat akan mengambil sabu, pelaku langsung datang ke sekitar Hotel Mandalika di Anyer. Hotel itu sudah lima tahun tidak pernah ada kegiatan operasional. Polisi pun akan mendalami lebih lanjut soal hotel itu. 

 

Persiapan pemberangkatan memakan waktu yang cukup lama, yakni sekitar dua bulan untuk menunggu waktu yang tepat. Padahal untuk perjalanan, 10 hari sudah bisa sampai di Anyer dari Cina. 

 

"Tapi mungkin dia nunggu tempat dan situasi yang ada, mungkin dia lihat, wah aman nih, anggota kita udah survei dua bulan, ada yang tidur di sana ada yang menyamar," ujar dia. 

 

Iriawan menambahkan, polisi masih mengidentifikasi jenis kapal yang digunakan. Diantaranya terdapat perahu karet yang dipakai dari tengah laut untuk mengelabui petugas dengan suara yang tidak bising.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement