REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan sejumlah wilayah di Provinsi Aceh memasuki puncak musim kemarau dengan suhu rata-rata 35 derajat Celsius.
"Terutama di dataran rendah pesisir Timur dan Barat. Pantauan kemarin (Rabu, 12/7) suhu mencapai 35,8 derajat," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Blang Bintang, Zakaria di Banda Aceh, Kamis (13/7).
Ia berkata, wilayah kabupaten/kota dataran rendah bagian Timur di Aceh meliputi Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Bireuen, Aceh Jaya, Lhokseumawe dan Aceh Tamiang.
Lalu wilayah dataran rendah pada bagian Barat di Aceh seperti Tapak Tuan, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Jaya dan Aceh Singkil. Pihaknya memperkirakan, puncak musim kemarau terjadi selama hampir dua bulan ke depan atau terhitung mulai Agustus hingga September tahun ini.
"Meski cuaca saat ini panas, tetapi sesekali turun juga hujan. Terjadi peningkatan curah hujan di pekan ini," katanya.
Zakaria mengatakan, hujan turun dengan intensitas rendah atau berkisar antara 20 hingga 50 milimeter dalam satu hari. "Curahnya ringan saja karena di bulan Juni kemarin terjadi peningkatan uap air. Setelah itu, langsung puncak musim kemarau," kata dia.
Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho telah mengingatkan sejumlah provinsi mewaspadai ancaman kekeringan dan kebakaran hutan.
BNPB dan beberapa kementerian terkait telah mengantisipasi pencegahan terjadi kebakaran hutan seperti di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
"Upaya sudah kita lakukan adalah mengupayakan air bersih, dan pemerintah saat ini sedang membangun embung-embung untuk memanen air," kata Sutopo.