REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno mengaku enggan berpolemik terkait segmen masyarakat yang bisa mengakses program rumah dengan DP atau uang muka Rp 0. Skema final program yang jadi salah satu unggulan Anies-Sandi itu akan disampaikan seusai pelantikan.
"Oktober (pelantikan gubernur-wakil gubernur DKI) skema finalnya diumumkan, lebih baik (saat ini) kita tidak berspekulasi," kata Sandi di Jakarta Timur, Kamis (13/7).
Sebelumnya, Sandi mengatakan, program kepemilikan rumah DP Rp 0 diperuntukkan bagi mereka yang berpenghasilan Rp 7-10 juta. Angka ini dihitung dari beban perbulan dengan kemampuan seseorang dalam mencicil angsuran rumah. "Kalau di bawah itu (Rp 7 juta) enggak cocok untuk pola rumah dengan DP Rp 0," kata dia.
Namun, Sandi enggan berkomentar terkait itu lebih jauh. Dia berharap perdebatan lebih diarahkan ke arah yang lebih konstruktif, yakni kebutuhan masyarakat terhadap rumah hunian. "Masyarakat mengharapkan satu rumah terjangkau dan mereka ingin memiliki. Itu yang Anies-Sandi akan hadirkan dalam rumah DP Rp 0," ujar dia.
Tim Sinkronisasi Anies-Sandi juga menyebut program rumah dengan DP Rp 0 untuk penghasilan Rp 7-10 juta masih dalam pengkajian. Belum ada keputusan final terkait skema pembiayaan program yang menjadi salah satu unggulan dalam kampanye Anies-Sandi di Pilkada DKI tersebut.
"Itu sekarang sedang dibahas terus," kata Anggota Tim Sinkronisasi Edriana Noerdin.
Menurutnya, sekmen masyarakat yang bisa mengakses program rumah dengan DP Rp 0 tak terpatok kepada mereka yang berpenghasilan Rp 7-10 juta. Tim Sinkronisasi, kata Edriana, juga membahas mekanisme bagi masyarakat yang berpenghasilan kurang dari itu untuk bisa ikut serta dalam program tersebut.
"Sebetulnya kita tetap sesuai dengan janji kampanye, bukan hanya orang yang berpenghasilan Rp 7-10 juta saja yang bisa membeli rumah," ujar dia.