Kamis 13 Jul 2017 19:48 WIB

Jonggol Waspadai Penyebaran HIV-AIDS

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
HIV/Aids
HIV/Aids

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kasus penyakit kelamin menular dan HIV-AIDS terjadi di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Camat Jonggol, Beben Sunandar mengatakan, tiga warganya mengidap HIV-AIDS dan puluhan lainnya terinfeksi penyakit kelamin menular.

Dari jumlah tiga orang yang terindikasi HIV-AIDS, satu diantaranya telah meninggal dunia dan dua lainnya hingga kini masih dalam pengawasan sekaligus pengobatan. "Yang terinfeksi virus HIV itu tiga orang, 30 lainnya terinfeksi penyakit kelamin menular," kata Beben kepada Republika.co.id, Rabu (12/7).

Adapun warga yang terserang HIV-AIDS dan penyakit kelamin tersebut diketahui merupakan warga Desa Sukasirna, Jonggol. Walau yang terinfeksi hanya di desa tersebut, namun 13 desa lainnya dipastikan akan tetap meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya dengan sosialisasi dan edukasi oleh aparatur pemerintah setempat terkait bahaya penyakit kelamin tersebut.

Beben mengatakan munculnya kasus HIV-AIDS dan penyakit kelamin di Kecamatan Jonggol lantaran maraknya aktivitas warung remang-remang yang dijadikan tempat hiburan malam di beberapa desa. Misalnya saja Desa Sukasirna, Desa Sirnagalih dan Desa Bendungan. "Sejak ditemukannya, kami terus memantau ya. Saya sedang sosialisasi kan di seluruh desa juga soal ini," kata dia.

Dia mengatakan, petugas sudah melakukan operasi warung remang-remang yang biasa ada di desa tersebut. Hal itu dilakukan demi meminimalisasi penyebaran penyakit kelamin sekaligus melakukan edukasi kepada warga. "Kami juga melakukan operasi minuman keras dan narkotika di beberapa warung remang-remang tersebut," ujar Beben.

Kini, warga yang terinfeksi penyakit kelamin menular dan HIV/AIDS telah ditangani oleh Puskesmas di Jonggol. Untuk menuntaskan akar masalah munculnya penyakit kelamin, kata dia, tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah daerah saja, tetapi juga perlu partisipasi aktif masyarakat setempat. Salah satunya dengan tidak lagi menyediakan dan membuka warung remang-remang. Beben menyebut hingga kini pihaknya terus berupaya menekan semaksimal mungkin berkembangnya penyakit kelamin tersebut serta menuntaskan akar masalahnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement