Rabu 12 Jul 2017 16:52 WIB

Jelang Idul Adha, Pemkab Purbalingga Siapkan 20 Ekor Sapi

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
 Sejumlah sapi yang akan dijadikan hewan kurban (ilustrasi)
Sejumlah sapi yang akan dijadikan hewan kurban (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga, akan akan memiliki tradisi baru dalam memeringati Hari Raya Idul Adha. Dalam hal ini, Pemkab melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Purbalingga, akan menyediakan 20 ekor sapi dewasa yang akan dijadikan hewan kurban.

"Ke-20 ekor sapi ini, nantinya akan dibagikan ke berbagai wilayah di Kabupaten Purbalingga," jelas Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan pada DKPP Purbalingga, Cipto Utomo, Rabu (12/7).

Menurutnya, untuk lokasi atau kelompok masyarakat mana saja yang akan menerima hewan kurban, Pemkab akan meminta petunjuk Bupati Tasdi. Namun penerima bisa berasal dari kalangan pesantren, ta'mir masjid atau kelompok masyarakat lain di wilayah Kabupaten Purbalingga.

"Kita melakukan distribusi hewan kurban berupa sapi, juga atas petunjuk bupati. Karena itu, untuk pendistribusiannya, juga akan meminta pertimbangan bupati," jelasnya.

Menurutnya, untuk pengadaan sapi yang akan menjadi hewan kurban, pihaknya sudah dilakukan pelelangan umum yang telah dilaksanakan oleh bagian pengadaan. Dalam proses lelang, pihak yang menang lelang adalah CV Tridimensi dari Yogyakarta. Rencananya, tiga hari menjelang Idul Adha, 20 ekor sapi sudah dikirim ke Purbalingga.

Selain pengadaan sapi kurban, Cipto menyatakan, menjelang pelaksaan Hari Raya Idul Adha, pihaknya juga mengintensifkan pemantauan kesehatan hewan kurban. Untuk itu, DKPP akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian khususnya bidang peternakan untuk melakukan pemeriksaan antemortem.

"Pemeriksaan akan dilakukan baik secara fisik, kesehatan serta kondisi persyaratan-persyaratan hewan kurban. Hal ini karena hewan yang sah untuk menjadi hewan kurban, adalah hewan yang tidak memiliki empat cacat. Antara lain, hewan yang salah satu atau kedua matanya buta, sedang sakit, pincang, serta sangat kurus sampai tidak punya sumsum tulang," katanya.

Selain pemantauan kesehatan hewan, DKPP juga akan melakukan pentauan pengawasan pangan yang berbahan hewani bekerjasama dengan Dinas Pertanian. "Pantauan ini diharapkan dapat mengurangi risiko makan-makan hewani yang mengadung bahan yang berbahaya bagi tubuh," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement