Rabu 12 Jul 2017 11:01 WIB

Penangkapan Warga Tasik Terkait Bom Panci Dipertanyakan

Rep: RIZKY SURYARANDIKA/ Red: Indira Rezkisari
Petugas Kepolisian menjaga rumah kontrakan tempat terjadi ledakan yang diduga Bom Panci di daerah Kubang Beureum kelurahan Sekejati Buah Batu Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/7).
Foto: ANTARA FOTO/Agus Bebeng
Petugas Kepolisian menjaga rumah kontrakan tempat terjadi ledakan yang diduga Bom Panci di daerah Kubang Beureum kelurahan Sekejati Buah Batu Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Tim Densus 88 Mabes Polri melakukan penggeledahan dan penangkapan terhadap terduga teroris berinisial KD (26 tahun) di Kampung Pasirpeuti RT 03 RW 01 Desa Cibanteng Kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (11/7) malam. Keluarga mempertanyakan penangkapan tersebut.

Salah seorang kakak korban, Mulihat (29) merasa kaget dengan penahanan KD. Ia meyakini anak ke 7 dari 9 bersaudara itu tidak ada keterlibatan sama sekali dengan AW (21) yang merupakan terduga pelaku bom panci di Buah Batu Bandung beberapa waktu lalu. Bahkan ia menyayangkan penangkapan KD dilakukan secara kasar tanpa basa-basi.

"KD sedang dalam kondisi sakit liver dan berbaring di rumah. Langsung dibawa sama Pak Polisi. Nggak pakai sendal. Langsung diambil," katanya.

Meski begitu, ia mengakui bahwa KD dan AW sempat tinggal satu kontrakan bersama. Tapi ia menyebut AW lah yang berkeinginan mengontrak bersama KD.

"Dia nggak tau apa-apa. Cuma teman kenalnya juga baru sebulan lebih seminggu. Dia (AW) ikut-ikutan ngontrak ke adik saya," ujarnya.

Kakak kandung KD yang lain, Cicih (42) mengatakan keluarga belum memperoleh kabar ke mana KD dibawa oleh aparat kepolisian. Ia hanya berharap supaya KD bisa dipulangkan.

"Kenapa harus bawa-bawa adik saya. Dia adik saya mah nggak tahu apa-apa. Ya kita ingin KD segera dipulangkan lagi ke sini," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement