REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Singapura menawarkan bantuan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kepada Indonesia. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di Jakarta, Selasa (11/7).
Tawaran tersebut, kata Menko Polhukam, disampaikan Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura Masagos Zulkifli pada pertemuan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa. "Singapura tadi memberikan satu penjelasan menyediakan bantuan teknis maupun bantuan 'equipment' untuk menanggulangi karhutla kalau diperlukan," terang Wiranto.
Menurut dia, bantuan tersebut diinisiasi pemerintah Singapura, mengingat negeri Merlion tersebut pada tahun 2015 dan 2016 mendapat kiriman asap dari Indonesia akibat karhutla yang terjadi di Sumatra.
"Saya sampaikan, Indonesia itu juga sangat menderita dengan hutan terbakar dan asapnya ke mana-mana, bukan hanya negara lain. Oleh karena itu, Indonesia sangat serius menangani Karhutla," katanya.
Mantan Panglima TNI itu mengatakan bahwa Presiden RI Joko Widodo juga sudah melakukan langkah-langkah yang sangat beragam, mulai mengatasi bagian hulu hingga hilir untuk menanggulangi masalah karhutla tersebut.
"Bahkan, sudah ada satu badan khusus yang menangani masalah ini, yang melakukan pembagian lahan, mengubah petani tradisional yang biasanya membakar hutan menjadi tidak membakar hutan, serta menyediakan lumbung air dan pompa air," kata Wiranto.
Ia melanjutkan, "Ternyata hasilnya luar biasa, hotspot di beberapa pulau yang biasanya jumlahnya ribuan sekarang tinggal ratusan."
Menko Polhukam juga menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, mantan Menteri Senior untuk Urusan Luar Negeri Singapura itu juga sempat membicarakan potensi perdagangan kelapa sawit antara Indonesia dan Singapura.
"Ada kesediaan kerja sama perdagangan kelapa sawit. Mereka tahu Indonesia punya lahan yang sangat luas untuk pemasaran dan investasi yang cukup besar," tuturnya.