Selasa 11 Jul 2017 20:51 WIB

TNI Bisa Bantu Polisi Atasi Geng Motor

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Qommarria Rostanti
Personel Satgas Kizi TNI  menggelar Sholat Idul Fitri 1438 H berjamaah di Lapangan Garuda, UN Super Camp, Mpoko, Bangui, Afrika Tengah.
Foto: dok. Puspen TNI
Personel Satgas Kizi TNI menggelar Sholat Idul Fitri 1438 H berjamaah di Lapangan Garuda, UN Super Camp, Mpoko, Bangui, Afrika Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengatakan TNI dapat membantu mengatasi geng motor yang meresahkan. Hal itu dapat terjadi apabila ada permintaan bantuan dari kepolisian.

Bentuk bantuan yang dapat diberikan pun tergantung dari permintaan polisi. "Ya, sepanjang ada permintaan dari polisi ya nggak masalah. Bantuannya ya apa yang diminta bantuannya, tergantung polisi nanti minta bantuannya apa," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (11/7).

Seandainya hal itu terjadi, dia menyarankan semua pihak tidak melihat bantuan tersebut sebagai aksi balas dendam TNI kepada geng motor. "Jangan terus diidentikan dengan TNI langsung bunuh dan tembak. Jangan begitu," kata dia.

Selama ini kepolisian pun sudah meminta bantuan kepada TNI. Misalnya saat shalat Idul Fitri di mana TNI ikut melakukan pengamanan atas permintaan kepolisian. Normatifnya, kata Abdul, apabila polisi meminta bantuan diperbolehkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Markas Besar TNI Angkatan Darat menyatakan siap bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk menindak geng motor. Selama ini geng motor kerap membuat masyarakat, bahkan prajurit TNI, menjadi korban tidak kejahatan.

"Bila dari polda bekerja sama dengan satuan-satuan TNI di wilayah untuk menertibkan itu, ya tentu kami menyambut baik kalau ada ajakan untuk bekerja sama," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Alfret Denny Tuejeh kepada wartawan di sela halalbihalal di Kartika Media Center Dispenad, Jakarta, Senin (10/7).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement