Rabu 12 Jul 2017 06:33 WIB
91 Bidan PTT Terima SK CPNS

Bupati: Prioritaskan Pelayanan Warga Kurang Mampu

Bupati Indramayu Anna Shopanah
Foto: dok. Istimewa
Bupati Indramayu Anna Shopanah

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebanyak 91 Bidan PTT akhirnya menerima Surat Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil (SK CPNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu. Penyerahan diserahkan langsung Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah di Ruang Ki Tinggil Setda Indramayu, Selasa (11/7).

Anna menjelaskan, Pemkab Indramayu terakhir menyelenggarakan pengadaan penerimaan CPNS pada 2014. Artinya, sudah tiga tahun tidak memperoleh tambahan alokasi formasi CPNS. Hal ini dikarenakan terganjal pada moratorium pemerintah yang meunda penerimaan PNS.

“Keputusan pengangkatan CPNS tersebut telah sesuai dengan tahapan nota kesepahaman antara Sekjen Kementrian Kesehatan dengan Bupati Indramayu tentang pengadaan CPNS dari pegawai tidak tetap di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu,” kata Anna dalam keterangannya kepada Republika.co.id.

Dikatakan Anna, bagi para bidan yang telah diangkat CPNS ini hendaknya lebih mengedepankan kinerja dan pelayanan kepada masyaraka. Bukan mengedepankan hak karena setiap PNS akan terikat kepegawaian yang harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

“Perlu diperhatikan bahwa CPNS yang baik adalah pegawai negeri yang kepuasan kinerjanya tidak ditentukan dengan besaran penghasilan yang diterima, tetapi ditentukan oleh tingginya kepuasan pelayanan terhadap masyarakat,” tegas bupati.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Indramayu, Edi Mulyadi mengatakan, para bidan yang diangkat ini akan diberikan masa percobaan dan dinilai paling lama 2 tahun.

“Penilaian ini bukan hanya pada penilaian kinerja sebagaimana diatur dalam PP Nomor 46 tahun 2011 tetapi juga tentang sikap, perilaku dan disiplin pegawai yang berlaku bagi CPNS sehingga belum ada jaminan pasti akan diangkat menjadi PNS apabila dalam menjalani masa percobaan tersebut tidak menunjukan disiplin dan kinerja yang baik,” kata Edi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement