Selasa 11 Jul 2017 11:34 WIB

Kasih Rumah Yatim untuk Nova

Kasih Rumah Yatim Untuk Nova
Kasih Rumah Yatim Untuk Nova

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Berlokasi di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, ada seorang gadis kecil bernama Nova sedang berjuang melawan penyakit Hydrocepalus yang telah diderita sejak lahir.  Di usia yang kini menginjak empat tahun, Nova harus jauh dari kasih sayang seorang Ibu. Tak ada kabar sedikit pun semenjak dua tahun terakhir, setelah sang Ibu memutuskan menjadi TKW di Malaysia.

Saat ditemui di kediamannya, Nova hanya ditemani oleh bibi dan ayahnya saja.Tempat tinggal yang sederhana, dengan ekonomi yang kurang mencukupi untuk pengobatan Nova, membuat keluarga berserah diri pada keadaan. Hairulman, ayah Nova hanya bekerja sebagai serabutan. Itu pun hanya cukup untuk membantu uang makan dan kebutuhan kecil sehari-hari saja. Rumah yang mereka tempati pun masih berstatus kontrak, yang mungkin bisa saja mendapatkan kemungkinan kesulitan untuk membayar.

Nova sendiri lebih banyak diurus oleh sang Bibi, mulai dari mengurus makan, mandi, buang air besar dan kecil, dan aktivitas lainnya. Secara umur, gadis malang ini masih begitu sangat kecil untuk menanggung penyakit menahun yang dideritanya. Lepas dari kasih sayang seorang Ibu, mungkin secara emosional pun Nova merasa ada yang kurang. Beruntung ada Bibi yang selalu  berada di sampingnya memberikan kehangatan kasih sayang untuk Nova.

Rumah Yatim, Yayasan Al-Hikmah Sugroh, dan Muhammadiyah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lembaga Kesejahteraan Sosial (FK-LKS), bersama Dinas Sosial mendatangi kediaman Nova dan keluarga guna memberikan perhatian kepada gadis kecil tersebut. Rumah Yatim bersama mitra pun memberikan bantuan berupa parcel, sembako, karpet, dan uang tunai kepada Nova dan keluarga.

Menurut penuturan sang Ayah, Nova sebelumnya sempat dibawa berobat ke Semarang. Ketika dilakukan pemeriksa, dokter mendiagnosa Hydrocepalus yang diderita oleh anaknya sudah menjalar ke otak sehingga sulit untuk dilakukan operasi. Dokter yang saat itu memeriksa, tidak sanggup melakukan operasi. Dari situ kemudian, pihak keluarga, terutama sang ayah hanya bisa pasrah menerima keadaan sang putri. Hidup Nova pun sepenuhnya diserahkan kepada Allah swt, mengingat keadaan yang sudah begitu memprihatinkan.

“Secara ekonomi, pengobatan untuk Nova memang berat. Tak heran kalau obat pun sampai sekarang putus. Sebelumnya sempat dibuatkan KIS (Kartu Indonesia Sehat), sayangnya hilang” ungkap Indra, perwakilan Rumah Yatim dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (11/7).  Rumah Yatim bersama FK-LKS akan berusaha untuk terus memantau keadaan Nova, dengan mencarikan donatur dan obat yang sekiranya mampu membantu meringankan sakit yang diderita oleh Nova. Bahkan dengan semangat ini, Nova dapat disembuhkan. Untuk itu, Rumah Yatim dan pihak yang tergabung berharap nantinya ada lembaga-lembaga yang mampu diajak bekerjasama, terutama terkait pihak-pihak yang paham menangani hyrocepalus dan pengobatannya itu sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement