REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sungguh bahagianya Sayem ketika menerima bantuan gerobak sayur dari Rumah Yatim area Tangerang. Tak henti-hentinya janda enam anak ini mengucapkan syukur atas apa yang ia peroleh.
''Alhamdulillah mimpi ibu pengen punya gerobak sayur akhirnya terkabul, terima kasih Rumah Yatim. Dengan adanya gerobak ini, ibu tidak lagi berjualan dengan sepeda, sekarang ibu bisa berjualan sayur lebih banyak.” kata Sayem dalam siaran pers Rumah Yatim yang diterima Republika.co.id, Selasa (11/7).
Sudah dua tahun perempuan berusia 57 tahun ini melakoni peran sebagai orang tua tunggal keenam anaknya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sayem harus banting tulang menjajakan sayuran menggunakan sepeda tua ke setiap rumah di wilayah Wisma Harapan Gembor, Kecamatan Periuk, kota Tangerang.
Di usia yang lebih dari setengah abad yang seharusnya menikmati masa tuanya, Sayem harus bekerja untuk mencari sesuap nasi. ''Untuk mencari makan, terpaksa saya harus bekerja keras menjual sayur setiap pagi,'' ungkap Sayem.
Secercah harapan mulai menyinari Sayem, anak keempatnya yang hanya lulusan SMP dan hanya bekerja sebagai kuli bangunan, sudah bisa membantu perekonomian Sayem. Anak keempat ini yang sekarang bisa membantu kebutuhan hidup dan pendidikan dua anak Sayem yang masih bersekolah. Meskipun penghasilan anak keempat tidak menentu, namun Sayem tetap mensyukurinya.
Setiap pagi buta Sayem harus segera bergegas ke rumah salah satu rekannya yang merupakan bandar sayur. Karena kebaikan hati rekannya, Sayem diperbolehkan mengambil terlebih dahulu sayuran yang akan dijual.
''Alhamdulillah teman ibu membolehkan ibu mengambil sayur terlebih dahulu. Untuk pembayarannya, biasanya ibu lakukan di sore hari setelah jualan beres,'' ujar Sayem.
Semangat dan kesabaran Sayem dalam menjalani hidup telah mendorong Rumah Yatim Tangerang untuk memberikan bantuan lewat salah satu program unggulan Rumah Yatim yaitu ekonomi produktif. Rumah Yatim Tangerang yang dikomandoi Muslihudin selaku manager Pemberdayaan, memberikan bantuan gerobak sayur beserta isinya kepada Sayem.
''Semoga gerobak ini dapat menjadi perantara terbukanya pintu rezeki ibu Sayem dan keluarga, semoga bantuan ini bisa menjadi manfaat besar,'' ungkap Muslih. Selain mendapatkan bantuan gerobak sayur, anak terkecil Sayem yang masih kelas 6 SD pun mendapat bantuan parsel Yatim dan akan menjadi anak asuh Rumah Yatim.