Selasa 11 Jul 2017 08:57 WIB

Kemenpar Perluas Pasar Wisata Asia Tenggara Melalui ITTT

Rep: FIRA NURSYAHBANI/ Red: Indira Rezkisari
Bali, salah satu objek wisata andalan Tanah Air.
Foto: Republika/Agung Supri
Bali, salah satu objek wisata andalan Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar International Tourism Table Top (ITTT) untuk pertama kalinya di Kamboja, Laos, dan Myanmar pada 10 hingga 14 Juli. Program ini bertujuan untuk memperluas pasar wisata Indonesia di Asia Tenggara dan mewujudkan target 15 juta wisatawan ke Indonesia pada 2017.

"Kalau dilihat, 40 persen wisatawan Indonesia berasal dari wilayah Asia Tenggara. Indocina menjadi pasar yang harus digarap, karena pertumbuhan ekonominya yang semakin meningkat," ujar Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani, saat ditemui Republika.co.id dalam acara ITTT di Phnom Penh, Kamboja, Senin (10/7).

ITTT yang dibuka di Kamboja, diharapkan mampu memberikan informasi mengenai Indonesia kepada 39 agen perjalanan Kamboja yang ikut berpartisipasi. Meski Kamboja dan Indonesia menghadapi kendala tidak adanya akses langsung, tetapi pariwisata Indonesia tetap harus diperkenalkan sebagai langkah awal.

"Kita mulai dari Table Top dulu sebelum promosi ke pelanggan langsung. Karena mereka (agen perjalanan), bisa mempengaruhi klien mereka. Dengan biaya yang lebih murah, kita bertemu antara bisnis to bisnis," jelasnya.

Menurutnya, program ini juga merupakan salah satu upaya menangkap peluang Kamboja sebagai salah satu pasar potensial, selain pasar-pasar utama yang selama ini telah digarap oleh Kemenpar, yaitu Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Jika di Singapura dan Malaysia, ITTT sudah dilakukan dua tahun sekali, di Kamboja, Laos, dan Myanmar masih relatif baru.

"Kelihatan semua destinasi di Indonesia mereka berminat untuk mengunjungi. karena mereka belum tahu. Sebenarnya ini keuntungan juga untuk kita," kata Rizki.

Walaupun pasar Kamboja belum sebesar pasar-pasar negara lainnya di Asia Tenggara, namun secara kualitas, wisatawan Kamboja memiliki daya beli yang cukup tinggi. Jumlah wisatawan Kamboja sendiri terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Pada 2016, jumlah wisatawan Kamboja ke luar negeri mencapai 1,4 juta orang atau meningkat sebesar 20 persen dibandingkan dengan 2015. Selama periode Januari-Maret 2017, jumlah wisatawan Kamboja yang ke luar negeri tercatat telah mencapai 386.345 orang atau meningkat sebesar 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016.

Dalam ITTT ini, sebanyak sembilan seller agen perjalanan dari Jakarta, Yogyakarta, Bali, dan Lombok akan dipertemukan dengan 39 buyers agen berjalanan di negara setempat. Pertemuan bisnis ini dilaksanakan secara round robin (sellers meet buyers), sehingga semua sellers dapat bertemu dengan semua buyers yang hadir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement