Senin 10 Jul 2017 20:39 WIB

Tol Darurat Berdebu, Ini Tanggapan Jasa Marga

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Qommarria Rostanti
Sejumlah kendaraan melintas di ruas tol fungsional Bawen- Salatiga, Ahad (2/7).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Sejumlah kendaraan melintas di ruas tol fungsional Bawen- Salatiga, Ahad (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga membuat tol fungsional atau darurat untuk mengurangi volume lalu lintas pada musim mudik Lebaran tahun ini. Tol tersebut terutama diperuntukkan bagi jalur utama mudik di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Meski sudah dibuka, sejumlah keluhan muncul saat pemudik melintas di tol darurat tersebut, termasuk soal debu yang masih cukup banyak. Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan tol tersebut sudah sesuai dengan kondisi jalan tol sendiri yang memang hanya bertujuan sebagai fungsional semata.

"Selain soal jalan itu berfungsi, pasti selalu disampaikan layak fungsi meski pinggiran jalan dan lampu belum selesai," kata Desi di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (10/7).

Dengan status yang sudah berfungsi, maka tol bisa digunakan walaupun detil lain belum selesai. Menurut dia, apabila Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan bahwa tol tersebut sudah berfungsi, maka berarti dapat digunakan.

Untuk itu, tol darurat seperti ruas Batang-Semarang, Bawen-Salatiga, Solo-Ngawi dan empat lainnya tetap bisa digunakan. Penggunaan tol darurat juga meningkat saat arus balik ketimbang mudik.

Seperti misalnya di tol darurat Batang-Semarang yang dikelola oleh Jasa Marga Semarang Batang. Desi menyebut Jasa Marga Semarang Batang mencatat lalu lintas yang melewatil tol darurat mencapai 1.400 kendaraan/ per jam pada puncak arus mudik. Sementara saat arus balik kendaraan meningkat hingga 1.800 kendaraan per jam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement