Senin 10 Jul 2017 18:03 WIB

Organda Dukung Pengoperasian Transjateng

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) meluncurkan pengoperasian bus rapid transit (BRT) Aglomerasi TransJateng di Terminal Bus Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/7).
Foto: antara/Aditya Pradana Putra
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) meluncurkan pengoperasian bus rapid transit (BRT) Aglomerasi TransJateng di Terminal Bus Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Tengah menyambut baik peluncuran angkutan antarkota Transjateng, yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng. Sudah sejak lama, Organda ingin bekerja sama dengan pemerintah dalam penyediaan transportasi publik.

"Memang ini sudah lama menjadi usulan Organda, kami ingin bekerja sama dengan pemerintah menyediakan transportasi publik yang lebih tertata dengan tarif murah," kata Wakil Ketua Organda Jawa Tengah Dedi Sudiardi di Semarang seperti dilansir Antara, Senin (10/7).

Dedi mengatakan sejauh ini Transjateng baru dioperasikan untuk koridor I dengan rute Stasiun Tawang-Bawen. Menurut Dedi, pemerintah merencanakan akan ada 25 unit armada Transjateng yang dioperasikan di koridor I tersebut.

Saat ini, Jumlah armada Transjateng yang sudah dioperasikan sebanyak 18 unit. Dia menambahkan armada Transjateng yang dioperasikan bukan milik pemerintah melainkan milik pengusaha angkutan umum.

Ia mengatakan operator dari bus Transjateng tersebut berasal dari Koperasi Mulia Orda Serasi yang merupakan anggota DPC Organda Kabupaten Semarang. Untuk bisa memperoleh satu unit Transjateng, dia mengatakan, pemilik kendaraan umum harus mematikan izin dua unit angkutan yang melayani rute yang sama dengan Transjateng. Selanjutnya, pengusaha angkutan umum bisa memperoleh satu unit bus baru dengan dilengkapi pendingin ruangan.

Dedi mengatakan para pengusaha sangat menyambut baik karena diprediksikan okupansi penumpang dengan berubah menjadi Transjateng akan meningkat. Selain angkutan yang lebih nyaman, penumpang akan diuntungkan karena tarif menjadi lebih murah.

"Kalau dulu sebelum menjadi Transjateng tarif untuk penumpang umum Rp 5 ribu /penumpang, sedangkan untuk pelajar Rp 3 ribu/penumpang. Sedangkan saat ini menjadi Rp 3.500/penumpang umum dan Rp 1.000/pelajar," kata dia.

Dengan tarif yang lebih murah tersebut, dia berharap, masyarakat akan beralih. Mereka yang sebelumnya lebih suka menggunakan kendaraan pribadi akan memilih angkutan umum untuk melayani perjalanan mereka.

Saat ini para pengusaha angkutan umum tengah bersiap untuk ikut terlibat dalam pembukaan koridor lain, yaitu koridor II untuk rute Semarang-Kendal, koridor III untuk Semarang-Purwodadi, dan koridor IV untuk rute Semarang-Demak. "Harapan kami agar secepatnya direalisasikan agar pendapatan pengusaha angkutan umum lebih menjanjikan dan masyarakat bisa segera menikmati angkutan umum tarif murah," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement