Senin 10 Jul 2017 17:32 WIB

Jasa Marga Gunakan Teknologi Ini untuk Pantau Arus Lebaran

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Qommarria Rostanti
Petugas PT Jasa Marga cabang Jakarta-Tangerang saat membagikan peta mudik di gerbang Tol Karang Tengah, Tangerang, Banten, Kamis (9/7).
Foto: Antara//Lucky R
Petugas PT Jasa Marga cabang Jakarta-Tangerang saat membagikan peta mudik di gerbang Tol Karang Tengah, Tangerang, Banten, Kamis (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Jasa Marga sudah menyiapkan strategi untuk memantau arus mudik dan balik Lebaran 2017. Salah satunya dengan menggunakan teknologi Road Traffic Microwave Sensor (RTMS) di beberapa titik ruas tol.

Jasa Marga saat ini sudah melakukan evaluasi usai arus balik Lebaran 2017. "Evaluasinya, kami jadi belum bisa memantau semua ruas jalan tol karena belum bisa memasang alat tersebut di semua ruas," kata Direktur Operasi II PT Jasa Marga Subekti Syukur di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Senin (10/7).

Subekti mengatakan Jasa Marga menargetkan semua ruas bisa terpantau pada musim mudik tahun depan. Tentunya, dengan menggunakan teknologi RTMS tadi.

Penggunaan teknologi tersebut diyakini mampu membantu mengontrol arus mudik dan balik selama Lebaran. "Tahun depan sebaiknya kita pasang di ruas yang mau kita pantau biar mengaturnya enak. Memang harga RTMS itu cukup mahal," ujar Subekti.

Meskipun begitu, menurut Subekti, hal itu menjadi kebutuhan demi pelayanan Jasa Marga kepada masyarakat. Misalnya saja saat ada kendaraan yang berhenti di bahu jalan. Kondisi itu bisa dipantau oleh RTMS. Teknologi tersebut bisa mengetahui berapa lama pemudik berhenti.

Berhentinya pemudik di bahu jalan dapat mempengaruhi titik kemacetan di setiap ruas jalan tol. Tak hanya itu, kecepatan setiap kendaraan di setiap ruas juga bisa dipantau menggunakan RTMS. "Ini juga bisa membantu polisi kan untuk menentukan kapan menutup dan membuka jalur sesuai kepadatan dari kendaraan di dalam jalan tol," ujarnya.

Tahun lalu, Tol Brebes Exit mengalami kemacetan parah saat puncak mudik. Jasa Marga mengantisipasi hal itu dengan menggunakan RTMS di beberapa ruas untuk menghindari kemacetan parah terjadi kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement