Senin 10 Jul 2017 15:21 WIB

Pendaki Gunung Slamet Dirujuk ke RSUD Purbalingga

Rep: eko widiyatno/ Red: Ani Nursalikah
Gunung Slamet
Foto: Antara
Gunung Slamet

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pendaki Gunung Slamet Makhfud (17 tahun), warga Desa Kerman Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal yang terjatuh ke jurang puncak Gunung Slamet berhasil dievakuasi dengan selamat. Saat tiba di base camp Dusun Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupapaten Purbalingga, Senin siang (10/7), korban langsung dilarikan ke RSUD Purbalingga.

"Korban mengalami luka cukup parah sehingga perlu penanganan lebih lanjut di rumah sakit," jelas Komandan SAR Purbalingga Arif Wahyudi.

Menurutnya, jurang tempat terjatuhnya korban, merupakan jurang cukup curam dengan kedalaman lebih dari 20 meter. Lokasi jurang berada di wilayah non-vegetasi yang berada di puncak Gunung Slamet. Dengan kondisi jurang semacam itu, korban mengalami luka di kepala dan kaki.

Begitu sampai di base camp, awalnya korban sempat dilarikan ke Puskesmas Karangreja. Namun mengingat lukanya yang cukup parah dan untuk menghindari risiko yang lebih parah, Puskesmas akhirnya merujuk korban ke RSUD Purbalingga.

Kepala Pos Pendakian Gunung Slamet Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Slamet Ardiansah mengatakan korban yang merupakan pelajar MAN Babakan Kabupaten Tegal baru pertama kali melakukan pendakian. Korban melakukan pendakian bersama enam temannya pada Sabtu siang (8/7) dari pos pendakian dusun Bambangan.

Berdasarkan informasi dari beberapa rekannya, korban terjatuh ke jurang saat hendak turun dari puncak. Namun karena kurang berhati-hati, korban terperosok ke jurang dan sempat luka tidak sadarkan diri.

"Rekan-rekannya tidak bisa memberikan pertolongan karena peralatan yang mereka bawa terbatas. Selain itu, kondisi jurang juga cukup curam dan dalam," jelasnya.

Tim SAR Gabungan yang melakukan upaya evakuasi, juga baru bisa melakukan evakuasi dengan mengangkat tubuh korban dari jurang pada Senin subuh. "Kondisi cuaca yang kurang bersahabat, menyebabkan proses evakuasi sempat terhambat dan baru bisa dilakukan subuh," jelasnya.

Baca: Evakuasi Pendaki Gunung Slamet Terkendala Cuaca

Dokter jaga di RSUD Purbalingga yang memeriksa korban, Kristanto mengatakan dari pemeriksaan sementara korban mengalami luka di bagian kepala dan kaki. Namun ia belum bisa memastikan tingkat keparahannya.

"Dari luar, kondisi luka di bagian kepalanya hanya berupa luka memar. Namun perlu observasi menyeluruh untuk memastikan kondisinya," jelasnya.

Makhfud dilaporkan terjatuh di jurang puncak gunung Slamet pada Ahad siang. Saat itu, enam anggota tim SAR Desa Kutabawa langsung melakukan pendakian untuk memberikan pertolongan melakukan proses evakuasi.

Namun kondisi jurang yang cukup curam, menyebabkan proses evakuasi tak bisa langsung dilakukan. Untuk itu, Tim SAR mengontak berbagai pihak terkait untuk membantu melakukan proses evakuasi. Namun tim SAR Gabungan yang antara lain berasal dari Basarnas Pos SAR Cilacap, TAGANA Kabupaten Banyumas, Tagana Purbalingga, dan berbagai pihak terkait, juga tidak bisa langsung melakukan pendakian mengingat kondisi cuaca yang tidak bersahabat.

"Kami baru bisa melakukan pendakian selepas pukul 22.00, setelah hujan mulai reda dan kabut sudah tidak terlalu tebal," kata Koordinator Tagana Banyumas, Adi Candra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement