REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Tim "search and rescue" (SAR) gabungan terus berupaya mengevakuasi seorang pendaki yang terjatuh di jurang saat turun dari puncak Gunung Slamet, kata Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas Heriyana Ady Candra.
"Personel Basarnas Pos SAR Cilacap bersama SAR Purbalingga, SAR Bambangan, Tagana Kabupaten Banyumas, Tagana Kabupaten Purbalingga, Satgas Pramuka Peduli Kwartir Cabang Banyumas, Saka Bina Sosial Kwartir Cabang Banyumas, dan sukarelawan lainnya sudah mempersiapkan diri untuk menyusul tim SAR yang telah berada di puncak Gunung Slamet, yakni Pos 7 dan Plawangan," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Ahad malam (9/7).
Akan tetapi hingga pukul 21.00 WIB, kata dia, kondisi cuaca di jalur pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, yang fluktuatif karena kadang hujan, kadang reda, dan berkabut menjadi pertimbangan tim SAR Gabungan untuk berangkat menuju ke lokasi.
Menurut dia, tim SAR telah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan di lokasi khususnya peralatan "vertical rescue" yang sudah disiapkan oleh Basarnas Pos SAR Cilacap mengingat kondisi medan yang sangat sulit dan berisiko tinggi. Terkait kronologi kejadian, Candra mengatakan berdasarkan kesaksian salah seorang pendaki asal Jakarta Survivor, Angga (23 tahun), korban yang diketahui bernama Makfud (17) terjatuh ke dalam jurang dengan kedalaman 20 meter pada Sabtu (8/7) pukul 07.00 WIB.
Namun, setelah ditunggu oleh Angga dan kawan-kawannya hingga pukul 13.30 WIB, korban ditinggal sendirian karena hari makin sore. Angga beserta kawan-kawannya juga berusaha mencari rombongan pendaki lainnya di Pos 9, Pos 8, dan Pos 7 namun tidak ketemu sehingga mereka memutuskan segera turun ke Pos Pendakian Bambangan dan melaporkan kejadian yang menimpa Makfud.
"Korban atas nama Makfud merupakan santri Pondok Pesantren Al Falah, Babakan, Kabupaten Tegal. Dia mendaki Gunung Slamet bersama 28 temannya," kata Candra.
Setelah menerima informasi tersebut, kata dia, tiga personel SAR Purbalingga segera berangkat menuju lokasi kejadian pada Ahad pukul 10.00 WIB, disusul tiga personel lainnya. Sesampainya di lokasi, lanjut dia, personel SAR Purbalingga berusaha menjangkau korban hingga akhirnya dapat ditemukan dalam kondisi masih hidup.
"Medan yang sangat sulit karena di jurang dan kekurangan peralatan serta kurangnya personel menyebabkan korban belum bisa dievakuasi tadi sore," katanya.
Sebelumnya, seorang pendaki dilaporkan terjatuh di tengah perjalanan saat turun dari puncak Gunung Slamet menuju Pos 9.
Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono mengatakan setelah menerima informasi tersebut, pihaknya segera memberangkatkan satu regu Basarnas menuju Purbalingga untuk membantu proses evakuasi korban.