Senin 10 Jul 2017 12:14 WIB

Ancaman Teror Meningkat, Bupati Imbau Pengawasan Diperketat

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Hazliansyah .
Petugas Kepolisian menjaga rumah kontrakan tempat terjadi ledakan yang diduga Bom Panci di daerah Kubang Beureum kelurahan Sekejati Buah Batu Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/7).
Foto: ANTARA FOTO/Agus Bebeng
Petugas Kepolisian menjaga rumah kontrakan tempat terjadi ledakan yang diduga Bom Panci di daerah Kubang Beureum kelurahan Sekejati Buah Batu Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Bupati Bandung, Dadang M Naser mengimbau kepada seluruh tokoh masyarakat, ulama dan ketua RT/RW untuk meningkatkan pengawasan di wilayahnya masing-masing. Hal ini terkait dengan antisipasi terhadap ancaman teror yang semakin meningkat.

"Selama ini Alhamdullilah (Kabupaten Bandung) sudah relatif aman, namun kewaspadaan harus ditingkatkan, mengingat penduduk Bandung terpadat ke dua setelah Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor tentu ini tantangan sosialnya cukup kuat dan berat," ujarnya kepada wartawan, Senin (10/7).

Kerja sama antara aparat kepolisian dengan tokoh masyarakat harus dilakukan, mengantisipasi gerakan yang merugikan seperti aksi teroris, pemahaman aliran sesat, kriminalitas. Tindakan preventif harus lebih diutamakan dibandingkan refresif.

Ia menuturkan, kerja sama yang dilakukan bisa berupa pemberian wawasan kepada masyarakat tentang agama Islam yang tidak mengajarkan aksi teror dan memahami tentang makna jihad. Hal itu dilakukan agar Kabupaten Bandung tidak kecolongan terhadap ancaman teror.

"Peran pesantren, peran ulama, peran tokoh masyarakat, termasuk RT/RW, antisipasi terhadap mereka yang menyusup harus segera dikoordinasikan dengan pihak kepolisian dan TNI," ungkapnya.

Dadang menambahkan, pada HUT Bhayangkara ke-71 tantangan aparat kepolisian semakin berat. Sebab dinamika sosial masyarakat semakin meningkat. Oleh karena itu, keberadaan lembaga polri dan tokoh masyarakat harus saling menguatkan.

Kapolres Bandung, AKBP M Nazly Harahap mengungkapkan, guna antisipasi terhadap ancaman teroris pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan pesantren, ulama dan dai Keamanan, Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) untuk menangkal terorisme.

"Insya Allah tidak terjadi masalah apa-apa di wilayah saya, masyarakat juga peka terhadap hal-hal yang bersifat terorisme," ungkapnya.

Menurutnya, pencegahan yang dilakukan bersifat preventif seperti bekerja sama dengan tokoh agama, masyarakat serta elemen lainnya. Tidak hanya itu, polisi juga ikut mengamankan dirinya sendiri.

"Jadi selain bertugas termasuk melindungi diri sendiri. Insya Allah tugas polisi amanah, jadi tidak usah takut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement