Sabtu 08 Jul 2017 17:25 WIB

Perayaan Kasodo, Warga Tengger akan Tetap Dekati Kawah Bromo

Rep: Wilda fizriyani/ Red: Bayu Hermawan
Debu vulkanik menyembur dari kawah Gunung Bromo di Desa Cemorolawang, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (7/10).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Debu vulkanik menyembur dari kawah Gunung Bromo di Desa Cemorolawang, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Masyarakat Tengger sebentar lagi akan mengadakan Hari Raya Yadnya Kasada (Kasodo). Suku ini akan merayakannya di Gunung Bromo pada 9 sampai 10 Juli 2017.

Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), John Kenedie menerangkan, masyarakat Tengger sepertinya akan tetap mendekati kawah Bromo yang saat ini berstatus waspada.

Dia mengaku tidak dapat melarang bagian dari adat istiadat suku tersebut dalam merayakan hari besarnya. Mereka nantinya akan melakukan aksi pelemparan hasil bumi ke kawah tersebut.

Mengetahui kegiatan itu nantinya, John mengatakan, masyarakat sebenarnya tidak diperkenankan mendekati kawah. "Tapi itu kepercayaan mereka dan mereka sudah biasa," ujar John saat ditemui wartawan di Balaikota TNBTS.

Menurut John, kawah Bromo tidak boleh didekati manusia setidaknya 2,5 kilometer dari pusat tersebut. Oleh sebab itu, pihaknya telah membuat tapal batas di sepanjang Gunung Bromo. Semua ini dilakukan agar masyarakat atau wisatawan tidak mendekati kawah tersebut.

"Dan saya mengimbau wisatawan untuk tidak mendekati kawah itu, walau suka ada yang nekat di hari biasa pun ada. Dan itulah kendala kami," kata dia.

Sementara untuk perayaan Kasodo nanti, John menerangkan, pihaknya telah menyediakan 215 orang untuk melakukan pengamanan. Jumlah ini terdiri dari 115 orang dari pihaknya dan lainnya dari TNI serta Polri. Masing-masing lembaga ini menurunkan 50 pasukannya.

"Semuanya akan disebar di 13 pos pengamanan," tambah John.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement