REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kwartir Pusat Hizbul Wathan tengah melakukan regenerasi kader yang akan disiapkan sejak anak berumur 6 tahun sampai 25 tahun. Upaya regenerasi tersebut dibagi menjadi empat jenjang.
Jenjang pertama mulai dari usia 6-10 tahun, yang dinamakan athfal, jenjang kedua umur 11-15 tahun yang dinamakan pengenal, jenjang ketiga umur 17-20 tahun yang disebut penghela. “Sedangkan untuk jenjang keempat yang berusia 21-25 tahun disebut penuntun,” jelas Ketua Kwartir Pusat Hizbul Wathan, Uun Harun Syamsuddin.
Hal itu ia sampaikan di sela Pelatihan Nasional Jaya Matahari Satu pada 1 hingga 8 Juni 2017 di Gedung Puslitbang Muhammadiyah Kaliurang, Yogyakarta. Ia menambahkan, adapun yang berusia 26 tahun ke atas disebut anggota dewasa, yang berkewajiban untuk membina serta melatih peserta didik di kabilah-kabilahnya.
“Semoga dengan regenerasi kader HW akan membantu mengembangkan kepanduan mulai dari tingkat bawah hingga tingkat atas,” kata Uun.
Terkait kegiatan pelatihan tersebut, paparnya, diikuti oleh perwakilan Kwarwil dan Kwarda, di antaranya dari Bali, Sumatra Barat, DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan, dan Jakarta. Pelatihan ini disiapkan untuk pelatih-pelatih yang akan membina khusus pelatih jaya satu dan pelatih jaya dua gerakan kepanduan HW.
“Selanjutnya mereka yang telah lulus dari pelatihan jaya matahari satu ini nantinya juga akan mengikuti pelatihan lanjutan yaitu pelatihan jaya matahari dua,” katanya, dikutip dari laman muhammadiyah.or.id.
Materi dalam pelatihan ini terbagi menjadi tiga, yaitu materi dasar, materi inti, dan materi penunjang. Untuk materi dasar, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, terkait dengan kehizbulwathanan, dan materi penunjangnya ialah kesiapan bela negara, penjelasan mengenai bahaya narkoba. Sementara untuk kesiapan fisiknya dilakukan baris berbaris.