Jumat 07 Jul 2017 14:57 WIB

Maju Pilkada Jabar, Iwa Karniwa Klaim Didukung Ulama

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bilal Ramadhan
Sekda Jawa Barat, Iwa Karniwa
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sekda Jawa Barat, Iwa Karniwa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Iwa Karniwa, resmi mendaftarkan diri menjadi calon gubernur (cagub) Pilkada 2018 lewat PDIP. Iwa menyatakan tidak risau dengan persaingan elektabilitas atarkandidat yang sengit dalam bursa Pilkada Jabar 2018.

Iwa mendaftarkan diri secara langsung ke kantor DPP PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/7). Pendaftarannya langsung diterima oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP, Bambang Dwi Hartono.

"Insya Allah tidak ada masalah (elektabilitas). Berdasarkan hasil survei kemarin di luar dugaan, sebab saya memiliki keterbatasan karena tugas sebagai sekda yang tidak bisa seenaknya jalan-jalan," ujar Iwa kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jumat (7/7).

Menurutnya, dirinya menempati urutan keempat dalam survei elektabilitas yang digelar salah satu lembaga di perguruan tinggi swasta di Jabar, baru-baru ini. Selain itu, dukungan dari tokoh masyarakat dan ulama juga membuatnya percaya diri bersaing dengan kandidat lain di Jabar.

Saat disinggung mengenai restu Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, atas pendaftaran dirinya, Iwa mengaku sudah menyampaikan izin. Hal ini pun sudah diketahui oleh Wagub Jabar, Deddy Mizwar. "Hal seperti itu merupakan etika yang penting kepada atasan. Insya Allah tanggapan mereka baik, iklim di Jabar tetap kondusif," lanjut Iwa.

Saat ini, Iwa masih menjabat sekretaris daerah Jabar. Dirinya resmi memegang jabatan itu sejak Oktober 2015 lalu. Sebelumnya, Iwa tercatat sebagai PNS di lingkungan pemerintah provinsi Jabar. Menurut Iwa, masa pengabdiannya sebagai PNS sudah sekitar 32 tahun.

Iwa juga menyatakan sudah mantab mendaftarkan diri dan tidak khawatir melepas karier sebagai PNS jika nantinya resmi didukung partai dan ditetapkan sebagai cagub Jabar oleh KPU. Dia menegaskan akan mundur sebagai PNS jika resmi didukung partai dan sudah dietapkan secara resmi oleh KPU.

"Hidup ini pilihan, apalagi yang meminta itu ulama, jadi saya enggak bisa nolak kalau para ulama sudah meminta saya untuk maju dalam pilkada melalui jalur partai. Karena itulah saya pilih PDIP yang sejalan dengan keberpihakan kepada rakyat kecil," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement