Kamis 06 Jul 2017 17:42 WIB

Tanaman Padi di Indramayu Diserang Penyakit

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang petani menyemprotkan pestisida pada tanaman padi di areal sawah.
Foto: Antara
Seorang petani menyemprotkan pestisida pada tanaman padi di areal sawah.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Areal tanaman padi di sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu diserang penyakit. Kondisi itu menyebabkan tanaman padi di musim gadu (kemarau) kali ini terancam gagal panen. Hal itu di antaranya terjadi di Kecamatan Juntiyuat maupun Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu. Di kedua daerah tersebut, tanaman padi tiba-tia menjadi layu, menguning, dan tidak berbulir.

''Penyakit ini jenisnya baru. Para petani tidak tahu bagaimana cara mengobatinya karenanya jenis penyakitnya pun tidak tahu,'' kata seorang petani di Desa Tinumpuk, Kecamatan Juntinyuat, Abah Nain (65).

Nain mengaku sudah berulangkali mengobati tanaman padinya dengan berbagai macam obat. Namun, usahanya itu tak membuahkan hasil. Tanaman padinya malah semakin menguning kering dan tidak bisa berkembang.

Nain mengatakan, sudah mengeluarkan modal besar hingga dua kali lipat dari biaya tanam musim rendeng (penghujan) lalu untuk membeli obat-obatan. Namun, modal itu terancam tak bisa kembali karena penyakit pada tanamannya tak kunjung hilang.

''Rasanya sudah putus asa. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi untuk mengobati penyakit pada tanaman padi saya saat ini,'' keluh Nain.

Nain menyebutkan, idealnya tanaman padinya saat ini sudah memasuki masa berbulir. Namun kini, dia memilih menelantarkan begitu saja tanaman padiinya karena dinilai sudah tak memiliki harapan bisa berbulir.

Berdasarkan pantauan, tanaman padi yang terserang penyakit itu kini seperti layaknya rerumputan yang tidak menghasilkan bulir. Para pemiliknya memilih menelantarkan begitu saja karena tidak tahu harus bagaimana untuk mengobatinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement