Kamis 06 Jul 2017 12:35 WIB

Koran SINDO Ungkap Alasan PHK Massal

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ani Nursalikah
Aksi wartawan dan karyawan eks Koran Sindo Palembang di halaman parkir gedung DPRD Sumatra Selatan, Rabu (5/7), setelah sebelumnya gagal melaksanakan perundingan bipartit dengan perwakilan PT Media Nusantara Informasi (MNI) yang tidak hadir.
Foto: Republika/Maspril Aries
Aksi wartawan dan karyawan eks Koran Sindo Palembang di halaman parkir gedung DPRD Sumatra Selatan, Rabu (5/7), setelah sebelumnya gagal melaksanakan perundingan bipartit dengan perwakilan PT Media Nusantara Informasi (MNI) yang tidak hadir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koran SINDO menyatakan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap sejumlah pegawai disebabkan adanya perubahan manajemen strategi perusahaan.

“Kebijakan manajemen tersebut merupakan bagian mengubah strategi dari Koran Sindo berbasis lokal menjadi Koran SINDO Nasional,” kata Wakil Pemimpin Redaksi Koran Sindo Djak Susila dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (6/7).

Ia mengatakan, perubahan strategi tersebut merupakan sesuatu yang wajar untuk pertumbuhan masa depan Koran Sindo. Tujuannya, untuk menjadikan Koran Sindo lebih kokoh dan adaptif dengan perkembangan zaman yang terus berubah.

Djak mengatakan, efek dari perubahan strategi Koran Sindo itu memang akan menyangkut masalah karyawan di daerah. Ia mengaku kebijakan yang dilakukan manajemen terkait kekaryawanan ini sangat hati-hati dan bijaksana.

Pun saat ini, ia mengatakan, ada sejumlah langkah yang sedang dilakukan oleh tim manajemen terhadap sejumlah biro Koran Sindo di beberapa daerah. Pertama, sebagian karyawan di setiap daerah ada yang tetap dipertahankan karena produksi konten dan bisnis di daerah tetap berjalan seperti biasa.

Kedua, sebagian karyawan di setiap daerah ada yang ditarik ke Jakarta karena konsekuensi perubahan strategi yang menuntut tim Koran Sindo nasional harus lebih kuat. Ketiga, sebagian karyawan di setiap daerah juga dialihkan ke setiap unit bisnis MNC yang ada di daerah dan di nasional.

Keempat, bagi karyawan di setiap daerah yang tidak masuk dalam daftar dipertahankan di daerahnya masing-masing dan tidak masuk dalam daftar yang ditarik ke Jakarta, serta tidak masuk dalam daftar yang masuk ke unit-unit bisnis MNC, perlakuan manajemen adalah dilakukan dengan cara musyawarah kekeluargaan dengan masing-masing karyawan.

Kelima, ada karyawan di daerah yang memiliki ikatan historis yang sangat kuat dengan Koran Sindo yang menginginkan Koran Sindo edisi daerah tetap dipertahankan. Masing-masing karyawan dibantu manajemen untuk memfasilitasi bertemu calon investor untuk tetap bisa menerbitkan Koran Sindo edisi daerah. Sudah ada yang berhasil, seperti di Makassar dan Palembang sudah dapat investor dengan pola bisnis waralaba.

Keenam, bagi karyawan di daerah yang memang tidak masuk dalam skema penyelamatan tersebut, sampai saat ini masih dalam proses bipartit yang kecenderungannya makin positif. “Kami komitmen dan terbuka bermusyawarah secara kekeluargaan untuk menyelesaikan dampak kebijakan perubahan strategi ini,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement