Rabu 05 Jul 2017 16:35 WIB

Nyai Ahmad Dahlan Siap Cerahkan Perfilman Indonesia

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Agus Yulianto
 Nyai Ahmad Dahlan
Foto: dok. PP Muhammadiyah
Nyai Ahmad Dahlan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Nyai Ahmad Dahlan tidak lama lagi akan segera diluncurkan dan meramaikan perfilman di Indonesia. Dengan adanya film tentang Nyai Ahmad Dahlan, diharapkan warga Muhammadiyah dan masyarakat umum akan semakin mengenal para tokoh Muhammadiyah.

Hal tersebut dikatakan Sekertaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. Abdul Mu'ti menyambut baik rencana akan tayangnya film tersebut. Dia menjelaskan, sosok Nyai Ahmad Dahlan sangat istimewa karena ia adalah satu-satunya tokoh perempuan Muhammadiyah yang telah ditetapkan Pemerintah RI sebagai Pahlawan Nasional.

Ditetapkannya Nyai Ahmad Dahlan sebagai Pahlawan Nasional,  kata Mu'ti, tentu bukan hanya karena ia istri KH Ahmad Dahlan, tapi karena memang Nyai Ahmad Dahlan telah melakukan peran-peran besar yang berguna bagi Bangsa Indonesia. "Sehingga Negara menganggap layak mengangkatnya jadi Pahlawan Nasional," ujar dia dalam keterangan pers, Rabu (5/7).

Mu'ti berharap, dengan adanya film Nyai Ahmad Dahlan masyarakat akan lebih mengetahui sosok Nyai Ahmad Dahlan. Pasalnya, selama ini, masyarakat kurang banyak mendapat informasi tentang Nyai Ahmad Dahlan. Bahkan, buku atau data tertulis tentang Nyai Ahmad Dahlan juga masih sangat minim.

"Selama ini KH Ahmad Dahlan lah yang lebih banyak dikenal luas. Padahal, dibalik sosok KH Ahmad Dahlan yang berhasil merintis dan membesarkan Muhammadiyah sebenarnya ada sosok perempuan hebat, yaitu Nyai Ahmad Dahlan," ujar dia.

Nyai Ahmad Dahlan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 10 November 1971 dengan Surat Keputusan Presiden no 42/TK Tahun 1971, saat Presiden RI dijabat oleh Soeharto. Presiden RI pertama Ir Seokarno secara pribadi sangat mengenal Nyai Ahmad Dahlan. Hal ini karena Ir Soekarno pernah menjadi pengurus Muhammadiyah bagian pendidikan di Bengkulu. Ibu Fatmawati, istri Bung Karno, adalah anak Ketua Muhammadiyah Bengkulu, Hasan Din.

Pada saat Ibu Kota Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta 4 Januari 1946, Presiden Seokarno menyempatkan diri berkunjung ke rumah Nyai Ahmad Dahlan di Kauman, Yogyakarta. Saat itu, Nyai Ahmad Dahlan sudah dalam keadaan sakit karena usia.

Nyai Ahmad Dahlan wafat dalam usia 74 tahun pada 31 Mei 1946, 10 bulan setelah Kemerdekaan RI. Hadir mewakili Pemerintah RI dalam acara pemakaman Nyai Ahmad Dahlan pada waktu itu adalah HM Rasjidi, Menteri Agama, dan Sekretaris Negara Abdoel Gaffar Pringgodigdo.

Film Nyai Ahmad Dahlan direncanakan akan tayang di bioskop mulai 24 Agustus 2017. Film ini dibintangi oleh Tika Bravani sebagai Nyai Ahmad Dahlan, dan David Chalik yang berperan sebagai KH Ahmad Dahlan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement