Senin 03 Jul 2017 21:11 WIB

Pasien Puskesmas Kota Bogor Meningkat Pascalebaran

Warga menuggu antrean di Puskesmas. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Warga menuggu antrean di Puskesmas. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jumlah pasien di Puskesmas Kota Bogor, Jawa Barat, mengalami peningkatan pascalibur Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah/2017, Senin (3/7). Peningkatan mencapai 50 persen dibandingkan hari biasanya.

Seperti di Puskesmas Tanah Sareal, di hari pertama masuk kerja menerima pasien sebanyak 320 orang. "Kondisi ini terjadi hampir disetiap puskesmas, setelah lebaran banyak yang sakit," kata Kepala Puskesmas Tanah Sareal Shari Chandrawati.

Ia menyebutkan, rata-rata jumlah pasien di Puskesmas Tanah Sareal 120 sampai 150 orang setiap harinya. Tapi selama libur lebaran mulai H+1 sampai H+7 jumlah pasien menurun, rata-rata 100 orang.

Menurutnya, kebanyakan pasien yang datang ke Puskesmas mengakses layanan poli umum sebanyak 220 pasien, sisanya poli gigi dan unit KIA serta KB, dan Laboratorium.

"Penyakit kebanyakan setelah lebaran itu diare, gastritis atau magh, darah tinggi, Nesofaringitis akut, dan Dispepsia akut atau nyeri lambung," kata Shari. 

Pasien yang datang berobat berasal dari semua usia, setiap penyakit beda-beda usianya. Seperti diare kebanyakan diderita anak-anak hingga dewasa. Sedangkan hipertensi atau darah tinggi kebanyakan diderita pasien usia diatas 40 tahun. 

Begitu pula dengan maag, penyakit lainnya diderita usia beragam dari anak-anak usia satu tahun tahun sampai lanjut.

Ia menyebutkan, banyak faktor yang menyebabkan penyakit-penyakit tersebut. Salah satunya faktor makanan, cuaca, dan aktivitas fisik berlebihan hingga menyebabkan kelelahan, seperti mudik, dan bersilaturahmi.

"Karena pengaruh cuaca dan kelelahan selama bersilaturahmi, mempengaruhi daya tahan tubuh," kata Shari. 

Shari menjelaskan, tradisi mudik yang ada di masyarakat Indonesia menyebabkan banyak yang mengalami kelelahan, ditambah kebiasaan makan yang tidak terkendali setelah selama Ramadhan pola makan terjaga.

"Seharusnya setelah Ramadhan, kita tetap mematuhi pola makan yang baik dengan gizi seimbang," ujar dia. 

Cara makan dengan gizi seimbang dapat diterapkan dengan pola piring makanku. Membagi makanan, nasi, daging, sayur dan buah. Menurut dia, agar terhindar dari sakit pascalebaran, masyarakat seharusnya lebih bijak menyikapi makan di Hari Raya.

"Makanan di hari raya banyak santannya, harusnya diimbangi dengan banyak makan buah dan sayur. Perbanyak minum air putih, upayakan mengendalikan makan pascaramadhan," kata Shari.

Shari memberi tips agar tetap sehat setelah Lebaran yakni mengimbangi makanan berlemak dengan makan serat buah dan sayur serta banyak minum.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement