REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meresmikan pembangunan panti asuhan berbarengan dengan kegiatan Halal bi Halal yang diselenggarakan oleh PCM Purwoharjo di Ranting Muhammadiyah Jatirejo Selatan. Ditargetkan, pembangunan panti asuhan ini akan selesai dalam tiga bulan ke depan.
Pada kesempatan itu, dihadiri antara lain perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim) Nadjib Hamid, dan perwakilan PDM Banyuwangi Suhadak Asyari.
“Melihat semangat tinggi untuk terus berdakwah dan mencerahkan umat, diharapkan pembangunan panti asuhan ini bisa selesai dalam tiga bulan ke depan dan bisa segera dipergunakan untuk pemberdayaan,” kata Suhadak Asyari, dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, Senin (3/7).
Ia menilai, melalui pembangunan panti asuhan ini, maka gerakan dakwah sosial Muhammadiyah di Banyuwangi semakin menunjukkan geliat masif. Selain sebagai pemberdayaan di sektor pendidikan, juga menjadi sarana penyadaran umat atas rasa saling memiliki.
“Sebagaimana tafsir Al-Ma’un yang dikembangkan oleh KHA Dahlan bahwa harus ada tindakan nyata atas satu penggal ayat Quran, sehingga menjadi nalar qurani yang senantiasa hidup,” jelasnya.
Adapun menurut Nadjib Hamid, pengembangan dakwah sosial menjadi sarana efektif untuk model dakwah baru. Kondisi sosial masyarakat yang semakin kompleks, bergeser dari kultur agraris ke industrial, dari tradisional ke modern, jelas membutuhkan pengembangan model dakwah baru.
Dalam hal ini, tegasnya, Muhammadiyah menjadi pelopor gerakan dakwah sosial yang riil mencerahkan masyarakat. “Muhammadiyah itu menjadi inspirasi gerakan pemberdayaan, sehingga masyarakat menjadi maju, makmur, sejahtera dan tercerahkan,” ujar dia.