REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mulyadi, pelaku penikaman dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, diketahui membeli pisau sangkur melalui sebuah toko daring atau online (dalam jaringan) sekitar tiga bulan lalu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto, mengatakan hal tersebut diketahui dari pengakuan kakak ipar Mulyadi, Hendriyanto. Hendriyanto mengaku mengetahui perihal pembelian sangkur yang dilakukan adik iparnya tersebut.
"Sekitar tiga bulan lalu, dia tahu tentang pembelian sangkur yang dilakukan Mulyadi di online shop," ujar Rikwanto, Ahad (2/7) malam.
Dari hasil investigasi, diketahui Mulyadi merupakan pedagang kosmetik di Pasar Roxy Bekasi selama satu tahun. Mulyadi tinggal selama setahun bersama kakak kandungnya, Nismardani dan kakak iparnya, Hendriyanto di Jalan Kedasih 7 Blok D/1 Nomor 135 RT 02 RW 09 Kelurahan Mekarmukti Kecamatan Cikarang Utara.
"Mulyadi tinggal bersama kakak kandung dan kakak iparnya selama sekitar setahun," katanya.
Sementara dari hasil penyidikan juga diketahui bahwa Nismardani telah memberikan uang sebesar Rp5 juta kepada Mulyadi untuk mudik ke kampung. Nismardani mengaku bahwa terakhir berjumpa dengan Mulyadi yakni pada 25 Juni 2017 ketika adiknya tersebut hendak berangkat mudik.
"Tapi Mulyadi bilang ke Nismardani akan ke Jakarta dulu untuk mencari teman agar bisa mudik bersama," katanya.
Sementara, komunikasi terakhir diantara keduanya yakni pada 28 Juni. Pada hari itu Mulyadi memberitahu Nismardani bahwa dia belum mendapatkan teman untuk mudik bersama.
Sebelumnya, dua anggota Brimob, yakni AKP Dede Suhatmi dan Briptu M. Syaiful Bahtiar menjadi korban penikaman orang tak dikenal di Mesjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (30/6) malam.
Peristiwa itu terjadi usai pelaksanaan shalat Isya berjamaah di Masjid Falatehan pada Jumat malam sekitar pukul 19.40 WIB. Seorang tak dikenal tiba-tiba menikam dua anggota Brimob tersebut yang posisi shalatnya tidak jauh dari pelaku, dengan menggunakan pisau sangkur.
Keduanya mengalami luka di bagian muka dan leher. Usai menikam polisi, pelaku kemudian keluar dari masjid dan melarikan diri ke arah Blok M. Kemudian anggota Brimob yang berjaga memberikan tembakan peringatan sebanyak dua kali, namun tak diindahkan pelaku.
"Pelaku tidak mau menyerah, bahkan berbalik mengancam akan menyerang dengan sangkur," kata Rikwanto.
Akhirnya anggota Brimob menembak pelaku sehingga pelaku tewas di tempat. Belakangan diketahui pelaku bernama Mulyadi.