Ahad 02 Jul 2017 10:36 WIB

Boikot Starbucks, Asma Nadia: Jika untuk Kebaikan, Mari Kita Dukung

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Bayu Hermawan
Asma Nadia, penulis Novel
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Asma Nadia, penulis Novel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seruan boikot Starbucks di Indonesia terus digulirkan beberapa pihak. Menyusul pernyataan CEO Starbucks Howard Mark Schultz yang sejak lama terang-terangan mendukung dan mengkampanyekan kesetaraan LGBT, pernikahan sejenis, dan juga mempersilakan para pemilik saham yang tidak sejalan dengannya untuk hengkang dari Starbucks.

Menanggapi hal tersebut, novelis Indonesia Asma Nadia mengaku akan mendukung upaya tersebut jika memang seruan itu bertujuan baik dan memiliki dasar yang kuat.

"Ya, jika bertujuan untuk kebaikan dan punya dasar yang kuat mari kita dukung," ungkap Asma saat dihubungi Republika, Ahad (2/7).

Menurutnya, dukungan tersebut diberikan, karena sesuai juga dengan prinsip hidup yang dipegangnya. Yaitu selalu menyeru ke arah hal baik dan juga yang berlandaskan dasar Agama yang kuat.

"Prinsipnya Asma begitu," ucapnya

Seruan boikot Starbucks muncul di Indonesia menyusul, pernyataan CEO Starbucks Howard Mark Schultz beberpaa waktu lalu ketika bertemu dengan para pemilik saham Starbucks.

Schultz secara tegas mempersilakan para pemegang saham yang tidak setuju dengan pernikahan sejenis untuk hengkang dari Starbucks.

Jaringan kopi Starbucks Indonesia juga memastikan tetap sejalan dengan pihak manajemen Pusat Starbucks di Amerika Serikat yang memberi dukungan terhadap LGBT.

Hal tersebut disampaikan Marketing Communications dan CSR Manager, PT Sari Coffee Indonesia, selaku pemegang lisensi Starbucks Indonesia Yuti Resani pada Republika beberapa waktu yang lalu.

Dia mengatakan pihaknya tetap menghargai keragaman dan kesetaraan dan berkomitmen sejalan dengan kebijakan manajemen Starbucks.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement