Jumat 30 Jun 2017 20:40 WIB

Pemkot Malang Sulit Memindahkan Pedagang

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Hafil
Seorang pedagang melayani pembeli daging sapi di pasar tradisional. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Rudi Mulya
Seorang pedagang melayani pembeli daging sapi di pasar tradisional. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG – Pasar Terpadu Dinoyo bisa dibilang masih sangat baru beroperasi di Kota Malang, Jawa Timur. Oleh karena itu, jumlah konsumen maupun pedagannya pun masih belum terlalu banyak.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setianto mengatakan, memindahkan pedagang ke pasar yang baru memang tidak mudah dilakukan. Apalagi, dia melanjutkan, Pasar Terpadu Dinoyo ini merupakan mode baru dalam memadukan konsep modern dan tradisional.  “Untuk itu butuh sosialisasi lebih gencar lagi agar pedagang segera pindah,” ujar Wahyu usai Peninjauan Bersama Menteri Perdagangan RI di Pasar Terpadu Dinoyo, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (30/6).

Salah satu kendala sulitnya memindahkan pedagang itu karena mereka merasa pasar ini masih belum ramai. Namun ketika sudah lebih ramai dari sekarang, dia yakin pedagang akan kembali memenuhi setiap lapak yang dimiliki. Ditambah lagi, pihaknya memang tidak dapat memaksa pedagang untuk pindah mengingat itu menjadi bagian dari hak pribadi para pedagang.

Sejauh ini, Wahyu mengungkapkan, telah terdapat 500 pedagang yang mengisi pasar tersebut. Dari total tersebut, hampir sebagian besar diisi oleh pedagang sayur dan daging. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement