REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Ribuan pemudik mulai meninggalkan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istumewa Yogyakarta, melalui Terminal Dagsinarga menuju Jakarta, Bandung dan kota besar lainnya.
Ketua Paguyuban Bus Malam (Bisma) Gunung Kidul Agustinus Sujatmo di Gunung Kidul, Jumat (30/6), mengatakan dari data yang diperoleh hari ini diberangkatkan sekitar 70-an bus yang berasal dari bus AKAP reguler dan tambahan menggunakan bus pariwisata. "Pada Kamis (29/6) kemarin diberangkatkan 60 bus dengan 1.377 penumpang, sekarang 70-an bus," kata Agustinus.
Diperkirakan arus balik akan mengalami puncaknya pada Sabtu (1/7) besok dan Ahad (2/7) kemungkinan masih banyak. "Pemudik yang akan kembali ke tempat perantauan, pada Minggu, memang tidak sebanyak Jumat dan Sabtu," katanya.
Ia mengatakan harga tiket bus patas Rp 270.000; tiket patas AC Rp 350.000; eksekutif Rp 440.000; dan super eksekutif Rp 550.000. "Harga tiket memang naik jauh meningkat dibandingkan hari biasa," katanya.
Koordinator Terminal Dhaksinarga Trisulo Hantoko mengatakan petugas melakukan ramp check di setiap bus yang akan diberangkatkan. Kalau bus tidak layak maka bus tidak diberangkatkan. "Ada beberapa bus yang tidak layak sehingga tidak diperbolehkan berangkat," katanya.
Dari pantauan, ribuan warga memadati Terminal Dagsinarga Gunung Kidul untuk kembali ke kota besar seperti Jakarta dan Bandung.