Jumat 30 Jun 2017 18:41 WIB

Harga Sayuran di Pasar Tradisional Sukabumi Masih Mahal

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengunjung berbelanja sayuran di pasar tradisional. Ilustrasi
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pengunjung berbelanja sayuran di pasar tradisional. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Harga komoditas sayuran di sejumlah pasar tradisional Kota Sukabumi masih mahal. Dampaknya, sejumlah warga mengeluh karena cukup memberatkan.

Salah seorang pedagang sayuran di sekitar Pasar Pelita Kota Sukabumi Santi Sardi (35 tahun) mengatakan, harga hampir semua jenis sayuran belum mengalami penurunan. ''Selepas lebaran, harga sayuran masih belum turun harganya,'' terang dia kepada wartawan Jumat (30/6).

Jenis sayuran yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi adalah cabai merah TW. Saat ini harganya di pasaran mencapai Rp 60 ribu per kilogram. Padahal, sebelumnya hanya mencapai kisaran Rp 45 ribu per kilogram.

Komoditas lainnya yang masih mahal harganya terang Santi yakni bawang merah. Semula harganya hanya Rp 35 ribu per kilogram kini meningkat menjadi Rp 45 ribu per kilogram.

Jenis sayuran lainnya yakni bawang daun naik harganya dari Rp 8 ribu menjadi Rp 9 ribu per kilogram. Harga kentang pun naik darri Rp 18 ribu per kilogram menjadi Rp 22 ribu per kilogram. Sementara itu harga cabai rawit hijau harganya masih stabil pada kisaran Rp 44 ribu per kilogram.

Menurut Santi, masih mahalnya harga sayuran dipengaruhi sejumlah faktor. Di antaranya masih adanya bandar atau agen sayuran yang mudik lebaran. Kondisi ini, kata dia, berpengaruh pada pasokan sayuran di pasaran.

Salah seorang warga Cikole, Kota Sukabumi Suharti (45) mengatakan, harga sayuran dan barang kebutuhan masyarakat lainnya masih mahal selepas lebaran. ''Kenaikan ini jelas memberatkan warga terutama bagi warga tak mampu,'' imbuh dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement