REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Mochamad Iriawan menyatakan, polisi tidak akan langsung merilis wajah pelaku penyerang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Hal itu, menurut dia, harus dikonfrontasikan ke saksi dahulu. "Nanti, kami akan klarifikasi ke saksi dulu, baru kalau saksi sudah betul-betul bisa hafal dengan sketsa yang ada, mereka tahu, mereka lihat, dan mereka mengalami, kami akan rilis ke publik sketsanya," kata Iriawan di Cikarang, Jum'at (30/6).
Iriawan mengungkapkan, sketsa itu didapat dari keterangan saksi. Sudut pandang saksi sendiri berbeda-beda. Sehingga menurut dia harus betul-betul dipastikan. "Dari sisi samping kiri, kanan, samping, belakang, lain. Dengan cahaya yang berbeda tentu lain juga. Tapi kami tetap melakukan pembuatan sketsa tersebut," kata dia.
Sketsa ini, dipastikan Iriawan akan diumumkan ke publik. Meski demikian, dia enggan menjelaskan karakteristik gambar sketsa yang dibuat saat ini sebelum dikonfirmasi ke saksi-saksi. "Hehehe. Nanti kita umumkan ya. Tentu lah. Nanti ditanyakan ke saksi, ini mirip gak dengan yang dilihat," ujarnya.
Iriawan pun optimistis jika langkah ini dapat memberi kemajuan mengungkapkan kasus penyerangan Novel. "Ya kalau nanti bisa dengan jelas, pasti akan bisa kesana (mengungkap pelaku). Kan kami akan konfrontir dengan saksi, apakah mirip sekali," ungkap dia.